Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) salah menembak jet tempur AL AS di atas Laut Merah.
Melansir France24.com, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengatakan pada Sabtu (21/12/2024) malam bahwa kedua pilot AS ditemukan dalam keadaan hidup.
Akan tetapi, penilaian awal menunjukkan bahwa salah satu awak mengalami luka ringan.
"Insiden ini, bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan penuh sedang dilakukan," kata CENTCOM.
Kesalahan yang berpotensi membawa bencana ini menggarisbawahi bahaya misi yang telah melibatkan Amerika Serikat selama lebih dari setahun untuk melawan pemberontak Houthi Yaman.
Houthi telah berulang kali menargetkan kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden, jalur air yang vital bagi perdagangan global.
CENTCOM mengatakan kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg secara keliru menembaki dan mengenai pesawat tempur F/A-18, yang diterbangkan oleh pilot Angkatan Laut dari USS Harry S Truman.
Baca Juga: Joe Biden Akhirnya Angkat Bicara Soal Misteri Ribuan Drone di Langit AS, Ini Katanya
Pada hari Sabtu, Amerika Serikat mengatakan telah menyerang sasaran termasuk fasilitas penyimpanan rudal di ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak, Sanaa, beberapa jam setelah rudal pemberontak Houthi melukai orang-orang di pusat komersial Israel, Tel Aviv.
Kronologi penembakan
AP melaporkan, F/A-18 yang ditembak jatuh baru saja terbang dari dek kapal induk USS Harry S. Truman, kata Komando Pusat. Pada tanggal 15 Desember, Komando Pusat mengakui bahwa Truman telah memasuki Timur Tengah, tetapi belum menyebutkan secara spesifik bahwa kapal induk dan kelompok tempurnya berada di Laut Merah.
“Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg, yang merupakan bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman, secara keliru menembaki dan mengenai F/A-18,” kata Komando Pusat dalam sebuah pernyataan.
Dari keterangan militer, pesawat yang ditembak jatuh adalah jet tempur F/A-18 Super Hornet dua tempat duduk yang ditugaskan ke "Red Rippers" dari Strike Fighter Squadron 11 dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia.
Tidak jelas bagaimana Gettysburg bisa salah mengira F/A-18 sebagai pesawat atau rudal musuh, terutama karena kapal-kapal dalam kelompok tempur tetap terhubung oleh radar dan komunikasi radio.
Baca Juga: Luncurkan drone bersenjata, Houthi serang bandara dan pangkalan udara Arab Saudi
Namun, Komando Pusat mengatakan bahwa kapal perang dan pesawat sebelumnya menembak jatuh beberapa pesawat nirawak Houthi dan rudal jelajah antikapal yang diluncurkan oleh pemberontak. Tembakan musuh yang datang dari Houthi telah memberi pasukan AL hanya beberapa detik untuk membuat keputusan di masa lalu.
Sejak kedatangan Truman, AS telah meningkatkan serangan udaranya yang menargetkan Houthi dan tembakan rudal mereka ke Laut Merah dan daerah sekitarnya.
Namun, kehadiran kelompok kapal perang Amerika dapat memicu serangan baru dari para pemberontak, seperti yang terjadi pada USS Dwight D. Eisenhower awal tahun ini.
Pengerahan itu menandai apa yang digambarkan Angkatan Laut sebagai pertempuran paling intens sejak Perang Dunia II.
Tonton: Sirine Meraung-raung di Tel Aviv Menyambut Rudal Balistik yang Ditembakkan dari Yaman
Kelompok Huthi mengatakan mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, tempat Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober 2023.