Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Hiduplah Sesuai Kemampuan Anda
“Jangan simpan apa yang tersisa setelah pengeluaran; Belanjakan apa yang tersisa setelah menabung," saran Buffett.
Meskipun kekayaannya sangat besar, prinsip hidup hemat ini telah menjadi ciri khas kehidupan pribadi Buffett sejak awal.
Mungkin tidak ada yang menggambarkan komitmen ini lebih baik daripada rumahnya.
Pada tahun 1958, Buffett membeli rumahnya di Omaha, Nebraska, seharga US$ 31.500 (sekitar US$ 300.000 dalam dolar saat ini). Dan hebatnya, rumah itu tetap menjadi tempat tinggal utamanya.
Ketika ditanya mengapa dia tidak pindah ke rumah yang lebih mewah, Buffett menjawab bahwa rumah itu memenuhi kebutuhannya dengan sempurna.
Pilihan transportasinya mengikuti pola yang sama, yaitu kepraktisan sederhana. Tidak seperti banyak miliarder dengan koleksi kendaraan eksotis, Buffett secara historis lebih menyukai mobil Amerika kelas menengah.
Dia pernah mengendarai Cadillac DTS 2006 selama bertahun-tahun sebelum pindah—ke Cadillac lain.
Ini bukan sekadar berhemat demi dirinya sendiri, tetapi strategi keuangan yang disengaja. Dengan menjaga biaya tetap rendah dan mempertahankan kesenjangan yang signifikan antara pendapatan dan pengeluaran, Buffett selalu memastikan bahwa ia memiliki modal yang tersedia saat peluang investasi muncul.
Baca Juga: 3 Kesalahan Investasi yang Bisa Mengacaukan Hari Tua Menurut Warren Buffett
Pendekatan ini menciptakan siklus yang baik: lebih banyak modal yang tersedia menghasilkan lebih banyak investasi, menghasilkan lebih banyak pendapatan dan menyediakan lebih banyak modal investasi.
Penerapan praktis bagi kebanyakan orang mudah: utamakan menabung daripada konsumsi langsung.
Dengan membalik urutan operasi yang umum—menabung terlebih dahulu, lalu membelanjakan sisanya—Anda membangun keamanan finansial dan kapasitas investasi.
3. Hindari Utang Kartu Kredit
“Saya telah melihat lebih banyak orang gagal karena minuman keras dan leverage — leverage adalah uang pinjaman.” – Warren Buffett.
“Hal terpenting yang harus dilakukan jika Anda terjerumus dalam lubang adalah berhenti menggali,” jelas Buffett saat membahas utang.
Keengganannya terhadap utang konsumen berbunga tinggi, khususnya utang kartu kredit, terbilang konsisten sepanjang kariernya.
Pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffett telah berulang kali memperingatkan tentang kehancuran finansial yang dapat disebabkan oleh kartu kredit.
Dengan suku bunga yang sering kali melebihi 20% per tahun, utang kartu kredit menciptakan hambatan yang kuat terhadap akumulasi kekayaan.
Dari perspektif matematika, mendapatkan pengembalian investasi yang cukup tinggi untuk mengimbangi biaya tersebut secara konsisten hampir mustahil.
Baca Juga: Nasihat Warren Buffett Pada Orangtua Sebelum Membuat Surat Wasiat Pembagian Warisan
Pendekatan Buffett terhadap utang tidak selalu negatif—ia membedakan antara utang produktif (seperti hipotek rumah yang nilainya naik atau pinjaman untuk memperluas bisnis) dan utang konsumtif (seperti pembelian barang yang nilainya turun dengan kartu kredit).
Utang produktif dapat membangun kekayaan; utang konsumtif hampir selalu menghancurkannya.
Buffett telah menerapkan prinsip ini sepanjang kariernya, sering kali menggunakan leverage secara strategis dalam akuisisi bisnis tetapi menghindari utang yang tidak perlu.