Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menghadapi buntunya jalan menuju kemenangan, Presiden AS Donald Trump memberikan sedikit indikasi bahwa dia siap untuk mengakui kekalahan.
Hal ini membuat sejumlah orang dekatnya kebingungan. Bagaimana tidak, selama ini Trump selalu menyuarakan penolakannya untuk mengakui keunggulan Joe Biden dalam pemungutan suara menuju Gedung Putih.
Bahkan, ia makin banyak menebar ancaman akan menolak hasil pemungutan suara. Sejauh ini dia telah didukung oleh orang-orang terdekatnya, termasuk para penasihat senior dan putra-putranya untuk melakukan upaya agresif di pengadilan untuk menantang hasil pemilihan sejauh ini.
Baca Juga: Biden masih memimpin atas Trump, ini peta persaingan di lima negara bagian penting
Mereka bahkan telah memberikan klaim tak berdasar bahwa pemilu telah dicurangi. Sementara sumber di Gedung Putih menyebut Wakil Presiden Mike Pence sejauh melakukan bagiannya untuk menenangkan Trump dengan meminta dana untuk dana pembelaan hukumnya.
Trump tidak dijadwalkan untuk tampil di depan umum pada hari Jumat, meskipun penampilan di beberapa titik belum dikesampingkan. Dia menghabiskan pagi itu dengan rasa marah dan frustrasi, menonton televisi sementara mengeluh lebih banyak orang tidak membelanya.
Dalam pernyataan tertulis pada Jumat sore, Trump mengisyaratkan niatnya untuk terus melakukan pertempuran hukum. "Ini bukan lagi tentang pemilihan tunggal. Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita," tulisnya.
Baca Juga: Joe Biden: Karier politik, pernikahan, dan kecelakaan tragis
"Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk Anda dan bangsa kami," katanya.