Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Cryptocurrency belum terhindar dari pencucian spekulatif. Bitcoin telah anjlok sekitar 40 % pada Jumat malam setelah mencapai rekor tertinggi hampir US$ 69.000 pada November. Ether, cryptocurrency terbesar kedua, turun sekitar 35% dari rekor tertingginya pada November.
Menurut Noelle Acheson, Head of Market Insights Genesis Global Trading, penarikan Bitcoin lebih didorong oleh trader dan investor jangka pendek yang menganggap Bitcoin sebagai aset berisiko dan cenderung melikuidasi posisi untuk mengurangi risiko portofolio mereka
Sedangkan menurut Global X Fintech ETF, pelemahan saham teknologi dan cryptocurrency merupakan pukulan ganda untuk dana yang diperdagangkan di bursa yang berfokus pada kedua industri tersebut.
Perusahaan Investasi yang menampung saham stratup termasuk Affirm Holdings dan perusahaan terkait kripto seperti Coinbase Global, telah mengalami penurunan gain 30% sejak mencapai rekor pada Oktober.
Sementara itu, Indeks Hang Sang Tech turun sekitar 50% dari level tertingginya pada awal 2021 karena peraturan perusahaan yang luas dan kekhawatiran gelembung perumahan membebani saham teknologi China.
Komoditas juga mengalami penurunan. Setelah kenaikan multi-tahun yang mengirim paladium ke rekor tertinggi di bulan Mei, logam tersebut telah turun sekitar 35%.