Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Luo bilang, mereka tinggal di dekat Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, sumber wabah itu. “Kami sangat cemas. Kami berharap ayah saya bisa tinggal di rumah sakit dan diisolasi sehingga orang lain tidak akan terinfeksi," katanya. "Sekarang kita harus pergi ke rumah sakit setiap hari dengan mengambil taksi dan saya bahkan khawatir dia akan menulari pengemudi taksi."
Baca Juga: Wabah menyebar cepat, ini lima fakta virus corona yang bikin masyarakat dunia cemas
Wanita lain, yang berusia 50-an tetapi menolak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa ia juga menderita demam dan dokter di rumah sakit yang lebih kecil hanya menyuruhnya minum lebih banyak air dan tinggal di rumah.
Situasi serupa juga tampak di Rumah Sakit Tongji di mana kerumunan orang tampak sedang menunggu perawatan di ruang demam.
Seorang wanita yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai Xu, 31 tahun, mengatakan ayahnya menderita radang paru-paru parah dan masalah pernapasan.
Baca Juga: Punya rute ke Wuhan, Lion Air siapkan upaya pencegahan virus corona
Ayahnya terserang demam pada 5 Januari setelah melakukan perjalanan bisnis ke wilayah selatan Guangxi. Seminggu kemudian, ia dirawat di bangsal isolasi di Tongji di mana ia berbagi kamar yang sama dengan 11 pasien lain tanpa partisi yang memisahkan tempat tidur.
Pada hari Minggu, keluarga itu diberitahu bahwa kondisinya serius tetapi tes awal untuk virus itu kembali negatif. Namun, dia ditahan di kamar yang sama tanpa fasilitas karantina.