kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat kesabaran investor asing di Hong Kong mulai menipis


Kamis, 12 Desember 2019 / 05:04 WIB
Tingkat kesabaran investor asing di Hong Kong mulai menipis
ILUSTRASI. Aksi demonstrasi Hong Kong masih terus berlanjut. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Wuttke juga memprediksi, Hong Kong akan menghadapi persaingan yang semakin meningkat dari daerah tetangga untuk menarik investasi di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Impor China mulai tunjukan kenaikan di bulan November 2019

“Hal lain yang saya kira dari apa yang terjadi selama dua hingga tiga tahun ke depan, wilayah lain - China Selatan, Jepang, Singapura, dan tempat lainnya - akan mencoba menarik minat dari Hong Kong, dan Hong Kong adalah tentang orang, semua tentang bakat, semua tentang basis pengetahuan,” katanya.

Dia juga menilai, Jepang secara aktif merekrut orang-orang keuangan terkemuka dari Hong Kong sementara beberapa kota di provinsi daratan selatan Guangdong, seperti Dongguan, menawarkan pengembalian pajak penghasilan tinggi, yang bisa menjadi daya tarik besar bagi perusahaan teknologi tinggi untuk pindah ke sana.

"Hal ini mungkin akan membuat orang berpikir untuk bergerak melintasi perbatasan," katanya.

St John Moore, ketua Kamar Dagang Inggris di China, mengatakan pada hari Selasa bahwa kekerasan bukanlah solusi untuk masalah Hong Kong. Dia lantas menyerukan resolusi damai.

Baca Juga: Hong Kong bersiap hadapi aksi unjuk rasa besar, Minggu ini

"Integritas Tiongkok dalam hal itu adalah penyebab ketidakpastian dan ketidakpastian adalah tantangan, tentu bulan lalu, atau enam minggu, aksi yang bergeser dari unjuk rasa damai menjadi aksi protes kekerasan, itu adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. Diperlukan kembali proses yang lebih damai untuk mencoba mencapai sesuatu," kata Moore.

Hong Kong, yang telah memainkan peran penting dalam menarik modal asing ke China, karena sejauh ini tidak terpengaruh oleh tarif hukuman yang dikenakan oleh AS dalam perang dagangnya dengan China. Tapi itu bisa berubah, dengan disahkannya Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong baru-baru ini yang menempatkan status pabean khusus kota tersebut dalam tinjauan tahunan.

Undang-undang itu juga memungkinkan Washington untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat yang dianggap telah melanggar hak asasi manusia di Hong Kong, sehingga membuat marah Beijing yang menuduh AS sebagai "tangan hitam" di balik kerusuhan kota.

Baca Juga: Polisi beri izin, warga Hong Kong menggelar reli aksi massa damai




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×