Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemerintah Amerika Serikat memberikan bantuan darurat federal kepada negara bagian Maryland sebesar US$ 60 juta untuk membangun kembali jembatan Francis Scott Key di Baltimore yang runtuh.
Mengutip Reuters, Jumat (29/3), jembatan itu runtuh pada Selasa (26/3) pagi setelah sebuah kapal kargo besar menabrak struktur di Pelabuhan Baltimore.
Empat jenazah telah ditemukan, dan dua orang lainnya diperkirakan tewas.
Sebelumnya, Gubernur Maryland Wes Moore telah meminta US$ 60 juta, dan Administrasi Jalan Raya Federal Departemen Transportasi AS menyetujui permintaan tersebut dalam beberapa jam.
Baca Juga: Mengenal Jembatan Baltimore Francis Scott Key yang Runtuh Ditabrak Kapal Kargo
Pendanaan semacam itu biasanya memakan waktu berhari-hari, tetapi Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa dia mengarahkan pemerintah federal untuk segera membangun kembali jembatan tersebut.
“Dana ini berfungsi sebagai uang muka untuk biaya awal, dan dana tambahan untuk program Bantuan Darurat akan tersedia seiring dengan berlanjutnya pekerjaan,” kata Departemen Perhubungan dalam sebuah pernyataan.
Perkiraan awal biaya rekonstruksi, yang kemungkinan besar ditanggung oleh pemerintah federal, berjumlah US$ 600 juta, kata perusahaan analisis perangkat lunak ekonomi IMPLAN.
Namun para pejabat federal telah mengatakan kepada anggota parlemen Maryland bahwa biaya yang harus ditanggung bisa melonjak hingga setidaknya US$ 2 miliar, berdasarkan laporan The Hill, mengutip sumber yang mengetahui diskusi tersebut.
Departemen Perhubungan telah berjanji untuk bertindak cepat setelah mendapat permintaan untuk memberikan pendanaan dengan cepat namun mengatakan pihaknya memerlukan undang-undang dari Kongres untuk mendanai pembangunan jembatan pengganti.
Moore mengatakan dalam sebuah pernyataan mengenai permintaannya bahwa dana tersebut akan mendukung mobilisasi, operasi, dan pembuangan puing-puing, sehingga menjadi landasan bagi pemulihan yang cepat.
Maryland mengatakan pihaknya mungkin akan mencari dana darurat tambahan seiring dengan kemajuan penilaian kerusakan.
Baca Juga: Jembatan Baltimore Runtuh, Ekspor Batubara Indonesia ke India Berpeluang Terkerek
Sebelumnya, kapal kontainer berbendera Singapura Dali yang bertujuan ke Sri Lanka, melaporkan kehilangan tenaga dan kemampuan bermanuver sebelum menabrak tiang penyangga jembatan.
Dampaknya menyebabkan sebagian besar jembatan langsung terjungkal ke muara Sungai Patapsco, menghalangi jalur pelayaran dan memaksa Pelabuhan Baltimore, salah satu pelabuhan tersibuk di Pesisir Timur AS, ditutup tanpa batas waktu.