kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

AS dan George Soros Dituduh Ngerjain India, Buntut Suap US$ 265 miliar


Minggu, 08 Desember 2024 / 04:45 WIB
AS dan George Soros Dituduh Ngerjain India, Buntut Suap US$ 265 miliar
ILUSTRASI. BJP mengklaim bahwa Partai Kongres Gandhi memanfaatkan artikel-artikel OCCRP untuk melemahkan PM Modi.? REUTERS/Anushree Fadnavis


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi menuduh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan elemen "deep state" di AS berusaha menstabilkan India, bekerja sama dengan kelompok jurnalis investigasi dan pemimpin oposisi Rahul Gandhi.

Tuduhan ini mengejutkan karena hubungan kuat telah terjalin antara New Delhi dan Washington selama dua dekade terakhir. Dua negara telah berjanji untuk memperkuat hubungan mereka meskipun ada beberapa perbedaan dan ketegangan.

BJP mengklaim bahwa Partai Kongres, yang dipimpin Gandhi, memanfaatkan artikel-artikel Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang "berfokus secara khusus" pada Grup Adani dan dugaan kedekatannya dengan pemerintah untuk melemahkan Modi.

Baca Juga: Dikucilkan AS dan Sekutu, Iran Sukses Menempatkan Modul Transfer Satelit Terberat

Grup Adani dan tujuh orang lainnya didakwa di AS bulan lalu atas dugaan keterlibatan dalam skema US$ 265 miliar untuk menyuap pejabat India.

Grup tersebut membantah tuduhan tersebut sebagai "tidak berdasar".

Artikel OCCRP juga menuduh para hacker yang didukung negara di India menggunakan spyware Pegasus buatan Israel untuk menargetkan pengkritik pemerintah.

Pemerintah India sebelumnya telah membantah kedua tuduhan tersebut.

Baca Juga: Mengapa Para Pegawai Jerman Pindah ke Hungaria?

BJP sebelumnya telah menuduh Gandhi, OCCRP, dan filantropis miliarder berusia 92 tahun George Soros atas serangan terhadap Modi.

Pada hari Kamis, partai tersebut mengutip laporan media Prancis yang menyatakan bahwa OCCRP didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan "figur-figur deep state" lainnya seperti Soros.

"Deep State memiliki tujuan yang jelas untuk menstabilkan India dengan menargetkan Perdana Menteri Modi," kata BJP dalam serangkaian pesan di X.

"Selalu ada Departemen Luar Negeri AS di balik agenda ini... OCCRP telah berfungsi sebagai alat media untuk menjalankan agenda deep state," tambahnya.

Baca Juga: Spotify Umumkan Artis dan Lagu K-Pop Terpopuler Tahun 2024, BTS Masih di Puncak

Sambit Patra, juru bicara nasional BJP dan anggota parlemen, mengulangi tuduhan tersebut dalam konferensi pers resmi partai pada hari Kamis.

"Sebuah kelompok media investigasi Prancis... telah mengungkapkan bahwa 50% pendanaan OCCRP berasal langsung dari Departemen Luar Negeri AS," kata Patra.

"OCCRP telah berfungsi sebagai alat media untuk menjalankan agenda deep state."

Baca Juga: Rahasia Warna Oranye pada Kucing Akhirnya Terungkap Setelah Pencarian Selama 60 Tahun

Departemen Luar Negeri AS, USAID, Soros, dan Partai Kongres belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Kementerian Luar Negeri India juga tidak menanggapi permintaan komentar atas tuduhan partai yang berkuasa terhadap Departemen Luar Negeri AS.

OCCRP menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka adalah outlet media independen dan tidak berafiliasi dengan partai politik.

"Pemerintah AS, meskipun memberikan beberapa pendanaan kepada OCCRP, tidak memiliki hak suara dalam proses editorial kami dan tidak memiliki kendali atas pelaporan kami," katanya.

Baca Juga: Rahasia Warna Oranye pada Kucing Akhirnya Terungkap Setelah Pencarian Selama 60 Tahun

Pemerintah India akhir-akhir ini menghadapi tekanan atas dakwaan AS terhadap Gautam Adani, yang menurut para pemimpin oposisi selalu dilindungi Modi, dan parlemen negara itu beberapa kali ditangguhkan minggu lalu karena anggota parlemen oposisi menuntut pembahasan atas isu tersebut.

Modi dan BJP, serta Adani, telah membantah tuduhan tersebut.



TERBARU

[X]
×