Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat berjanji akan menyelesaikan pembangunan dermaga bantuan di Gaza dalam waktu kurang dari satu bulan.
Pihak Gedung Putih pada hari Minggu (28/4) juga menegaskan, mereka tidak dapat menggantikan jalur sebagai jalur utama penyaluran bantuan. AS juga masih akan menggunakan truk yang dinilai sebagai cara terbaik untuk memberi bantuan kepada warga Palestina di Gaza.
"Mungkin diperlukan waktu dua hingga tiga minggu sebelum kami dapat melihat operasinya (dermaga)," kata juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby, kepada ABC News.
Lebih lanjut, Kirby juga menjelaskan bahwa platform terapung yang akan membawa bantuan ke dermaga tetap memiliki batasan, sehingga penggunaan jalur darat tetap akan diutamakan.
Baca Juga: AS Kritik Upaya Perluasan Wilayah Pendudukan Israel di Tepi Barat, Palestina
"Platform terapung untuk membawa lebih banyak makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza akan membantu, namun hal ini ada batasnya. Sejujurnya, tidak ada yang bisa menggantikan jalur darat dan truk yang masuk," ungkapnya.
Kirby turut memuji Israel yang dipercaya telah mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza, termasuk di wilayah utara yang terkena dampak paling parah dari perang.
Rencana pembangunan dermaga bantuan ini pertama kali diumumkan oleh Presiden AS, Joe Biden, pada awal Maret, saat di mana Israel menunda pengiriman bantuan melalui darat.
Para pejabat AS terkait mengatakan, program itu tidak akan melibatkan pasukan militer di Gaza, namun pasukan akan tetap bergerak mendekati wilayah yang terkepung saat mereka membangun dermaga.
Baca Juga: Amerika Serikat akan Segera Membangun Dermaga Bantuan di Gaza
Dalam prosesnya, pasukan militer Israel akan menjamin keamanan di lapangan.
Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan segera membangun dermaga baru di Gaza untuk mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.
"Semua kapal yang diperlukan berada di wilayah Mediterania dan siap siaga. Kami siap untuk segera memulai pembangunan," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dikutip Arab News.
Pentagon menambahkan, fasilitas tersebut nantinya akan terdiri dari platform lepas pantai untuk mentransfer bantuan dari kapal besar ke kapal kecil, serta dermaga untuk membawanya ke darat.