Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelidikan NASA menemukan peluang tinggi adanya asteroid yang menabrak bumi, yaitu asteroid Bennu. Para astronom NASA kini sudah tahu kapan asteroid Bennu akan mendekati Bumi, serta kemungkinan besar harinya.
Peneliti space agency menggunakan data pelacakan presisi dari pesawat ruang angkasa Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) untuk memahami pergerakan Bennu dari sekarang hingga 2300.
Melansir Space, Kamis (12/8/2021), pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx menghabiskan lebih dari dua tahun mengorbit batu ruang angkasa.
Dengan tampilan asteroid yang sangat mendetail itu, para ahli yang mempelajari potensi dampak batuan luar angkasa dengan Bumi telah mampu menyempurnakan model masa depan Bennu yang sudah ada.
Baca Juga: NASA membayar orang yang mau tinggal dan hidup dalam simulasi tinggal di Mars
Kemungkinan 1 banding 1.750
Para ilmuwan di balik penelitian baru sekarang mengatakan bahwa mereka yakin bahwa total kemungkinan dampak asteroid menabrak bumi pada 2300 hanya 1 banding 1.750.
Sementara itu perkiraan yang dihasilkan sebelumnya, yaitu saat OSIRIS-REx belum tiba di batu ruang angkasa adalah antara tahun 2175 dan 2199. Kemungkinannya 1 banding 2.700 menurut NASA.
Melansir CNN, ilmuwan Davide Farnocchia menekankan bahwa penduduk Bumi tidak perlu terlalu khawatir dengan temuan ini.
“Data OSIRIS-REx memberi kami informasi yang jauh lebih tepat, kami dapat menguji batas model kami dan menghitung lintasan Bennu di masa depan dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi hingga tahun 2135,” kata Davide Farnocchia, yang juga pemimpin studi dari Center for Near-Earth Object Studie (CNEOS).
Dampak
Sementara itu Lindley Johnson, perwira pertahanan planet NASA mengatakan pada Independent, Jumat (13/8/2021), jika asteroid Bennu benar-benar menabrak bumi, itu tidak akan memusnahkan kehidupan.
Baca Juga: Jeff Bezos menawarkan kepada NASA US$ 2 miliar sebagai imbalan kontrak misi ke bulan
Namun dapat menciptakan kawah kira-kira 10 hingga 20 kali ukuran asteroid. Area kehancuran akan jauh lebih besar, yakni sebanyak 100 kali ukuran kawah.
OSIRIS-Rex telah menghabiskan dua tahun di dekat asteroid, mengumpulkan informasi tentang ukuran, bentuk, massa, dan komposisinya.
Prediksi pada 2135
Bennu akan mendekati bumi pada 2135 dan para ilmuwan akan menggunakan lintasan itu untuk memprediksi bagaimana gravitasi bumi akan mempengaruhi jalur asteroid mengelilingi Matahari dan dampak potensial di masa depan.
Para ilmuwan memeriksa apakah Bennu akan melewati "lubang kunci gravitasi", yang merupakan area di ruang angkasa dengan energi gravitasi yang akan menariknya ke Bumi.
Bahkan gaya terkecil pun dapat secara signifikan membelokkan Bennu dari waktu ke waktu, menyebabkannya melewati atau melewatkan lubang kunci sama sekali.
Salah satu contohnya adalah matahari yang memanaskan permukaan Bennu, kemudian akan mendinginkan dan melepaskan energi inframerah yang menghasilkan sedikit daya dorong, mendorong asteroid ke arah yang berlawanan (dikenal sebagai efek Yarkovsky).
Meskipun efek ini kecil, seiring waktu efeknya dapat meningkat, terutama karena kurangnya resistensi dalam ruang hampa. Akan tetapi Johnson mengatakan bahwa menemukan asteroid yang berpotensi menabrak bumi artinya meningkatkan peluang untuk selamat dari tabrakan.
"Seratus tahun dari sekarang, siapa yang tahu seperti apa teknologinya nanti?" kata Johnson.
Pada bulan November, NASA berencana untuk meluncurkan misi untuk menjatuhkan asteroid keluar jalur dengan menabraknya. Target eksperimentalnya adalah moonlet dari batu luar angkasa yang lebih besar. (Nur Fitriatus Shalihah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asteroid Bennu Berpotensi Menabrak Bumi, Ini Kemungkinan Waktunya"