Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Sayangnya, interaksi yang kuat dengan Neptunus membuat orbit Farfarout tak dapat digunakan untuk menentukan planet masif lain di luar Tata Surya.
Namun setidaknya dinamika orbital Farfarout dapat membantu ahli memahami bagaimana Neptunus terbentuk dan berevolusi. "Farfarout kemungkinan besar terlempar ke Tata Surya luar karena terlalu dekat dengan Neptunus. Selanjutnya Farfarout akan berinteraksi kuat dengan Neptunus lagi karena orbitnya terus berpotongan," papar Chad Trujillo dari Northern Arizona University.
Selain itu Farfarout sangat redup. Namun berdasarkan kecerahan dan jaraknya dari Matahari, tim memperkirakan jika objek berkuran sekitar 400km.
Tim juga berasumsi jika objek kaya akan es. Dengan besar tersebut, Farfarout masuk kategori planet kerdil dengan ukuran paling bontot.
Baca Juga: Anime Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation lagi trending, ini sinopsisnya
Lebih lanjut, Scott S Sheppard dari Carnegie Institution for Science juga mengungkap dalam beberapa tahun terakhir kemajuan kamera digital pada teleskop telah memungkinkan secara efisien menemukan objek yang sangat jauh seperti Farfarout.
"Penemuan Farfarout menunjukkan peningkatan kemampuan kita untuk memetakan tata surya bagian luar dan mengamati lebih jauh lagi ke arah pinggiran tata surya kita," kata Sheppard.
Nama objek terjauh di Tata Surya, Farfarout sendiri diberikan oleh tim astronom yang terdiri dari Chad Trujillo dari Northern Arizona University, Scott S Sheppard dari Carnegie Institution for Science dan David Tholen dari University of Hawaii Institute for Astronomy. (Kontributor Sains, Monika Novena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Astronom Temukan Objek Terjauh dari Tata Surya"