Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perang Dagang AS vs Kanada
Kanada, tetangga dan sekutu dekat yang merupakan penyedia aluminium terbesar bagi AS, juga telah mengumumkan tindakan balasan terhadap tarif logam Trump dan telah membawa perselisihan tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pembicaraan antara pejabat AS dan Kanada pada hari Kamis gagal menghasilkan terobosan.
Trump telah mengancam akan mengenakan serangkaian sanksi perdagangan sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Dalam pertemuan di Ruang Oval dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Kamis malam, ia mengatakan tidak akan menarik kembali tarif timbal balik yang telah dijanjikannya untuk diberlakukan pada semua mitra dagang pada 2 April.
"Kami telah ditipu selama bertahun-tahun, dan kami tidak akan ditipu lagi," katanya.
Alkohol tampaknya akan menjadi titik gesekan utama dalam perang dagang yang sedang terjadi.
Beberapa pengecer Kanada telah menarik bourbon Amerika dari rak-rak mereka karena hubungan antara kedua negara telah memburuk dan Trump telah mengancam akan mencaplok negara itu.
Menurut pejabat Kanada, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick bertemu dengan Menteri Keuangan Kanada Dominic LeBlanc dan Perdana Menteri Ontario Doug Ford pada Kamis untuk membahas tarif logam, serta masalah ekonomi dan keamanan nasional.
Setelah pertemuannya dengan Lutnick, Ford mengatakan kepada wartawan di Washington:
Tonton: Siap Menghadapi Perang Tarif Trump, Inilah Sosok PM Kanada yang Baru
"Kami telah mengadakan pertemuan yang sangat, sangat produktif ... kami merasa suhunya telah menurun, dan kami juga telah sepakat bahwa kami akan mengadakan pertemuan lagi minggu depan."
LeBlanc mengatakan pejabat Kanada telah menegaskan bahwa mereka tidak akan membuka kembali ketentuan produk susu dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada, tuntutan yang berulang kali diajukan oleh Trump, yang telah mengecam tarif tinggi Kanada atas produk susu AS.
Namun, ia mengatakan masalah tersebut tidak dibahas dengan Lutnick pada hari Kamis.
Ia mengatakan bahwa tidak terlalu membantu untuk memberlakukan tarif menjelang peninjauan USMCA.