Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) membuat kejutan pada Rabu (8/10/2025) dengan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 2,50%, lebih dalam dari perkiraan pasar.
Langkah ini disertai sinyal bahwa pelonggaran moneter tambahan masih mungkin dilakukan, mencerminkan kekhawatiran terhadap rapuhnya perekonomian negara tersebut.
Baca Juga: Sejarah! Anna Breman Jadi Perempuan Pertama Pimpin Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ)
Pasca pengumuman tersebut, dolar Selandia Baru anjlok 0,96% ke posisi US$0,5743 karena investor memperkirakan RBNZ akan terus menambah stimulus untuk mendorong permintaan domestik dalam beberapa bulan mendatang.
Keputusan ini melampaui ekspektasi sebagian besar ekonom. Dari 26 ekonom yang disurvei Reuters, sebanyak 15 orang memperkirakan pemangkasan hanya 25 bps, sementara 11 ekonom lainnya memang telah memperkirakan penurunan 50 bps.
Sejak Agustus 2024, RBNZ telah memangkas suku bunga total 300 basis poin, seiring inflasi yang kini berada dalam target bank sentral sebesar 1%–3%. Kondisi tersebut memberikan ruang bagi otoritas moneter untuk menurunkan biaya pinjaman lebih jauh.
Baca Juga: Pemerintah Selandia Baru Siap Umumkan Gubernur Baru Bank Sentral pada Rabu
“Komite secara bulat sepakat untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 2,5%,” tulis RBNZ dalam pernyataan kebijakannya.
“Komite tetap terbuka untuk penurunan lanjutan apabila diperlukan agar inflasi dapat bertahan secara berkelanjutan di sekitar target 2% dalam jangka menengah.”
Langkah agresif ini mencerminkan upaya RBNZ untuk menahan perlambatan ekonomi di tengah lemahnya aktivitas konsumsi dan investasi, serta ketidakpastian global yang menekan outlook pertumbuhan Selandia Baru.