kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Banyak yang tak menyangka, Kim Jong Un minta maaf ke Korsel atas kejadian ini


Sabtu, 26 September 2020 / 07:45 WIB
Banyak yang tak menyangka, Kim Jong Un minta maaf ke Korsel atas kejadian ini


Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Di luar dugaan banyak pihak, Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un mengatakan penyesalannya atas kematian seorang warga Korea Selatan yang dilaporkan hilang. Melansir Reuters, Korut mengakui telah melakukan aksi penembakan terhadap warga yang ternyata merupakan pejabat perikanan Korsel. 

Departemen Front Bersatu Korea Utara, yang bertanggung jawab atas hubungan lintas batas kedua Korea, melayangkan surat ke kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sehari setelah pejabat Seoul mengatakan tentara Korea Utara membunuh seorang warga Korea Selatan sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak, lalu membakarnya.

Surat yang mengutip pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu mengatakan dia menyesal bahwa insiden itu mengecewakan publik Korea Selatan dan seharusnya tidak terjadi.

Menurut isi surat tersebut, tentara Korut melepaskan lebih dari 10 tembakan ke pria itu setelah dia tidak mengungkapkan identitasnya dan mencoba melarikan diri.

Baca Juga: Kembali panas, Korea Selatan tingkatkan pemantauan militer terhadap Korea Utara

Sebelumnya diberitakan, melansir BBC, Seoul mengatakan, pejabat yang bekerja untuk departemen perikanan, menghilang dari kapal patroli dekat perbatasan dan kemudian ditemukan di perairan Utara. 

Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, tentara Korut menembaknya, kemudian menuangkan minyak ke tubuhnya lalu membakarnya. Tindakan itu diyakini sebagai tindakan anti-virus corona.

Perbatasan antara Korea diawasi dengan ketat, dan Korut diperkirakan memiliki kebijakan "tembak-untuk-bunuh" demi mencegah Covid-19 memasuki negara itu.

Baca Juga: Begini ketegangan di Semenanjung Korea 2017, saat AS dan Korea Utara tembak rudal

Insiden itu merupakan kali kedua pasukan Korut menembak dan membunuh seorang warga sipil Korea Selatan. Pada Juli 2008, seorang turis ditembak oleh seorang tentara di Gunung Kumgang.

Kronologi kejadian

BBC melaporkan, pejabat Korsel itu berada di kapal patrolinya sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan dengan Korut, dekat pulau Yeonpyeong, ketika dia menghilang pada hari Senin.

Ayah dua anak berusia 47 tahun itu telah meninggalkan sepatunya di atas kapal. Diyakini dia telah mencoba untuk membelot, sebuah langkah yang langka tetapi pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Pengakuan Trump: Kim Jong Un beritahu saya cara dia bunuh pamannya sendiri

Seoul menambahkan, Sebuah kapal patroli Korut menemukan pria itu, yang mengenakan jaket pelampung, di laut sekitar pukul 15:30 waktu setempat pada hari Selasa.

Pasukan Korut mengenakan masker gas dan menanyainya dari kejauhan sebelum ada perintah dari seorang dengan otoritas yang lebih tinggi datang agar orang itu dibunuh. Dia kemudian ditembak mati di dalam air.

Pasukan Korea Utara kemudian membakar mayat itu saat berada di laut, kata pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan, menambahkan bahwa mereka yakin ini mungkin tindakan anti-virus corona.

Selanjutnya: Tembak mati warga sipil, Korea Selatan: Semua tanggungjawab ada di tangan Korea Utara



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×