Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - OMAHA. Berkshire Hathaway Inc pada hari Sabtu (8/8/2020) mengumumkan penyusutan aset senilai US$ 9,8 miliar. Tak hanya itu, Berkshire juga mengumumkan kehilangan sekitar 10.000 lapangan pekerjaan di unit suku cadang pesawat Precision Castparts. Penyebabnya antara lain pandemi virus corona yang hingga kini penyebarannya terus meluas.
Melansir Reuters, meskipun mencatatkan penurunan nilai aset, Berkshire mengatakan laba bersih kuartal kedua melonjak 87% karena keuntungan dalam investasi saham seperti Apple Inc akibat rebound pada market.
Sementara, laba operasional turun 10%, ditopang oleh lonjakan sementara di perusahaan asuransi mobil Geico, karena pandemi menyebabkan kerusakan "relatif kecil hingga parah" pada sebagian besar dari 90 lebih bisnis operasi Berkshire.
Baca Juga: Warren Buffett buyback saham Berkshire Hathaway senilai Rp 75,03 Triliun
"Penyusutan aset dilakukan dengan hati-hati," kata Cathy Seifert, seorang analis ekuitas di CFRA Research. "Ini adalah pengakuan atas apa yang telah lama diyakini pasar, di mana pembeliannya mahal dan integrasi tidak semulus yang diharapkan banyak orang."
Mengingatkan saja, Berkshire harus menggelontorkan dana US$ 32,1 miliar untuk Precision pada tahun 2016 dalam akuisisi terbesarnya. Pada saat itu, Buffett menyebut akuisisi ini sebagai harga yang mahal. Kondisi sekarang, Covid-19 menyebabkan maskapai penerbangan memangkas pesanan pesawat, sehingga secara signifikan mengurangi permintaan untuk produk-produk Precision.
Baca Juga: Rajin masuk pasar, kekayaan Warren Buffett bertambah Rp 84,7 triliun dalam sepekan
Buffett sendiri marah pada maskapai penerbangan tersebut selama kuartal dua tersebut, di mana ia menjual saham mereka senilai US$ 6 miliar dan memberi tahu pemegang saham pada 2 Mei bahwa masa depan industri menjadi kurang jelas bagi Buffett.
Berkshire mengatakan Precision mengalami penurunan pendapatan hampir sepertiga dan merencanakan "restrukturisasi agresif" untuk mengurangi biaya operasional. Pada posisi 2019, Precision memiliki 33.417 karyawan, dan telah mengurangi 30% armada kerjanya.
Selama kuartal tersebut, Buffett, yang berulang tahun ke-90 pada 30 Agustus mendatang, juga memanfaatkan saham Berkshire yang berkinerja buruk dengan membeli kembali sekitar US$ 5,1 miliar saham, bahkan ketika pandemi tersebut mengurangi kemampuan perusahaan lain untuk membeli kembali saham mereka sendiri.
Baca Juga: Indonesia dihantui resesi, simak saran Warren Buffett soal investasi di masa sulit
Saham Berkshire secara signifikan berkinerja buruk di pasar yang lebih luas sejak akhir 2018. Seifert mengatakan investor harus menyambut maraknya aksi pembelian kembali.
"Berkshire cenderung melawan arus, dan ketika begitu banyak perusahaan menunda pembelian kembali, Berkshire melakukan yang sebaliknya," katanya. "Pasar harus bereaksi secara positif, karena ini menunjukkan Berkshire yakin dengan prospeknya."
Baca Juga: 5 Tips dari Warren Buffett agar hidup Anda lebih bahagia
Bisnis Berkshire yang menderita akibat pandemi juga meliputi jalur kereta BNSF yang mengalami penurunan volume pengiriman, dan bisnis ritel termasuk permen See's yang menutup tokonya untuk sementara waktu.
Sejumlah perusahaan tempat Berkshire baru-baru ini melakukan investasi besar juga mengalami kesulitan.
Berkshire mencatat kerugian senilai US$ 513 juta atas 26,6% sahamnya di Kraft Heinz Co, setelah perusahaan makanan tersebut mengalami penyusutan aset termasuk untuk Maxwell House dan Oscar Mayer.
Baca Juga: Muda dan kaya-raya, inilah 10 miliarder muda dunia
Sementara itu, Occidental Petroleum Corp, perusahaan tempat Berkshire menginvestasikan dana US$ 10 miliar Agustus lalu, juga terpukul oleh anjloknya harga minyak.
Di sisi lain, pendapatan bersih kuartalan secara keseluruhan Berkshire naik menjadi US$ 26,3 miliar, atau US$ 16.314 per saham Kelas A, dari sebelumnya US$ 14,07 miliar, atau US$ 8.608 per saham, setahun sebelumnya. Itu menyusul kerugian kuartal pertama sebesar US$ 49,75 miliar.
Baca Juga: Pesan menenangkan Warren Buffett: Jangan takut berinvestasi di masa sulit
Sedangkan laba operasi kuartal kedua turun menjadi US$ 5,53 miliar, atau sekitar US$ 3.463 per saham Kelas A, dari US$ 6,14 miliar, atau US$ 3.757 per saham, setahun sebelumnya.
Adapun pendapatan Berkshire pada periode yang sama turun 11% menjadi US$ 56,8 miliar, meskipun perusahaan mencatat keuntungan di beberapa bisnis termasuk baterai Duracell, yang naik 16%.