Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Azar berkunjung untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan kesehatan masyarakat dengan Taiwan dan mendukung peran internasional Taiwan dalam memerangi pandemi.
“Tanggapan Taiwan terhadap COVID-19 telah menjadi salah satu yang paling sukses di dunia, dan itu merupakan penghargaan untuk sifat terbuka, transparan, demokratis dari masyarakat dan budaya Taiwan,” katanya kepada Tsai.
Langkah awal dan efektif Taiwan untuk memerangi penyakit tersebut telah membuat jumlah kasusnya jauh lebih rendah daripada tetangganya, dengan 480 infeksi, termasuk tujuh kematian. Sebagian besar kasus telah diimpor.
Baca Juga: Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China Selatan
Amerika Serikat, yang memiliki lebih banyak kasus virus korona dan kematian daripada negara lain, telah berulang kali bentrok dengan China terkait pandemi, menuduh Beijing kurang transparan.
Tsai mengatakan kepada Azar bahwa kunjungannya merupakan "langkah maju yang besar dalam kolaborasi anti-pandemi antara negara kita", menyebutkan bidang kerja sama termasuk penelitian dan produksi vaksin dan obat.
Ia mengatakan Taiwan sangat berterima kasih atas dukungan AS untuk mengizinkan kehadirannya di badan pembuat keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Majelis Kesehatan Dunia, dan untuk memberikan akses yang lebih besar ke organisasi tersebut.
Baca Juga: Berpotensi diserang Pembom AS, begini persiapan pertahanan udara China
Taiwan bukan anggota WHO karena keberatan China, yang menganggapnya sebagai provinsi China.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa pertimbangan politik tidak boleh didahulukan daripada hak atas kesehatan. Keputusan untuk melarang Taiwan berpartisipasi dalam WHA adalah pelanggaran hak universal atas kesehatan, ”kata Tsai.