kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,90   9,51   1.05%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi investasi dan realisasi bisnis Warren Buffet kala corona


Senin, 04 Mei 2020 / 16:03 WIB
Begini strategi investasi dan realisasi bisnis Warren Buffet kala corona


Reporter: Anna Suci Perwitasari, Avanty Nurdiana, Khomarul Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Berkshire Hathaway Inc, perusahaan investasi milik miliarder kawakan Warren Buffett, tak kebal dari krisis. Kinerja Berkshire juga terpukul pandemi korona. Berkshire membukukan rekor kerugian bersih kuartalan hampir US$ 50 miliar di kuartal I-2020. Berkshire menyebutkan, performa buruk di beberapa bisnis utama menjadi biang kerok.

Reuters kemarin melaporkan, sebagian besar dari lebih dari 90 bisnis Berkshire merasakan dampak beragam, dari relatif kecil hingga berat akibat wabah Covid-19. Bahkan pendapatan Berkshire pada bisnis yang penting pada bulan April 2020 melambat.

Bisnis kereta api Berkshire mengalami penurunan volume pengiriman yang cukup signifikan. Sementara di bisnis ritel sejumlah gerai harus tutup seperti See's Candies dan Nebraska Furniture Mart.

Kerugian bersih kuartal pertama 2020 Berkshire mencapai US$ 49,75 miliar, atau US$ 30.653 per saham Kelas A. Sebagai perbandingan, di periode sama tahun lalu, Berkshire masih meraup laba bersih US$ 21,66 miliar, atau US$ 13.209 per saham.

Baca Juga: Warren Buffett: Pandemi corona tak akan menghentikan Amerika

Aturan akuntansi mengharuskan Berkshire melaporkan kerugian dan keuntungan saham yang belum direalisasikan dengan pendapatan. Ini menyebabkan perubahan besar dalam laba bersih Berkshire.

Namun Buffet memandang. laba operasional dianggap bisa lebih mengukur kinerja. Laba operasional triwulanan, naik 6% menjadi US$ 5,87 miliar atau sekitar US$ 3.624 per saham Kelas A, dari US$ 5,56 miliar atau sekitar US$ 3.388 per saham di periode saham tahun lalu.

Vice Chairman Berkshire, Charlie Munger mengatakan, kepada The Wall Street Journal bulan lalu bahwa beberapa bisnis kecil Berkshire mungkin tutup sama sekali.

Padahal Berkshire telah mengubah strategi investasinya dengan melepas saham-saham di empat perusahaan maskapai penerbangan terbesar AS. Hal tersebut diumumkan oleh Buffett, pada pertemuan tahunan perusahaan di Omaha, Nebraska, Sabtu (2/5).

Sebelumnya, perusahaan itu memegang posisi yang cukup besar di sejumlah maskapai penerbangan Negeri Paman Sam. Termasuk 11% saham di Delta Air Lines dan 9% saham di United Airlines dan Southwest Airlines Co pada akhir 2019. Buffett mengatakan, Berkshire telah menginvestasikan sekitar US$ 7 miliar hingga US$ 8 miliar untuk mengumpulkan saham di empat maskapai termasuk American Airlines Group Inc.

Strategi Warren Buffett saat pandemi virus corona melanda dunia ternyata lebih baik memegang uang tunai. Bahkan ia tidak melihat, terjunnya harga saham di kuartal I-2020 sebagai sebuah kesempatan.

Baca Juga: Warren Buffett mengaku salah telah memilih saham maskapai, ini penjelasannya

Ketika perlambatan ekonomi akibat corona mulai mencengkeram Amerika Serikat, Buffett justru menumpuk kas. Bahkan nilainya mencapai US$ 137 miliar pada akhir Maret lalu.

Strategi Buffett ini kontras dengan apa yang dilakukan saat krisis keuangan pada tahun 2008. Saat itu, melalui Berkshire, Buffett menggunakan cadangan kas untuk mendapatkan saham preferen yang menguntungkan. Ini menjadi penyelamatan pada bisnis yang tengah terhuyung-huyung di tepi kehancuran kala itu.

Hingga Jumat (1/5), saham Berkshire turun 19% sejak awal tahun 2020. Sebagai pembanding, indeks S&P 500 turun 12%.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×