Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Inti strategi investasi Warren Buffett adalah menemukan perusahaan yang dikelola dengan baik dan memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang. Kadang, perusahaan-perusahaan ini menghadapi tantangan akibat kondisi makroekonomi maupun peristiwa khusus yang bersifat satu kali, tetapi potensi jangka panjangnya tetap utuh. Inilah saat Buffett bisa masuk dan membeli saham dengan harga diskon.
Tidak mengherankan jika Buffett terus menambah kepemilikan Berkshire di Constellation Brands. Distributor bir premium ini memperbarui perkiraan fiskal 2026 awal September, merevisi penjualan bir yang diharapkan lebih rendah, karena ketidakpastian makroekonomi menurunkan pembelian bir premium, terutama di kalangan konsumen Hispanik yang menyumbang porsi besar penjualannya.
Laporan laba kuartal kedua perusahaan menunjukkan penurunan penjualan bir (bersama dengan bisnis minuman keras yang terus menurun), seperti yang diperkirakan. Namun, margin keuntungan perusahaan tetap solid, menunjukkan kekuatan merek-merek unggulannya seperti Modelo, Corona, dan Pacifico. Harga dan campuran produk tetap menjadi kontributor positif bagi pendapatan, meski tidak cukup menutupi penurunan volume. Akibatnya, laba per saham (EPS) lebih baik dari perkiraan.
Selain itu, Constellation sedang mengembangkan produk baru berbasis merek premium, termasuk minuman nonalkohol, rendah kalori, dan koktail siap minum. Perusahaan mengejar peluang pertumbuhan di sektor-sektor ini sekaligus menangkis kompetisi.
Tonton: Rahasia Warren Buffett Hadapi Inflasi: Bukan Emas, tapi Investasi Ini
Kekuatan merek bir Constellation juga terlihat dari kinerja pasar relatifnya. Meskipun penjualan bir sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan berhasil meningkatkan penjualan birnya sebesar 45% antara 2020 dan 2024.
Pertumbuhan lebih lambat di 2025 dan langkah mundur yang diperkirakan di 2026 menekan harga saham sejak awal tahun, namun kekuatan merek tetap kuat. Hal ini diperkuat oleh kampanye iklan nasional Constellation yang memposisikan bir impor mereka sebagai produk premium, sehingga perusahaan tetap bisa menaikkan harga meski pembelian melambat.
Dengan saham diperdagangkan hanya 12,5 kali perkiraan laba ke depan, saham ini benar-benar menjadi bargain. Bahkan dengan penjualan yang lebih rendah dalam jangka pendek, investor seharusnya melihat bahwa membeli saham saat harga diskon saat ini akan membuahkan hasil jangka panjang, seiring upaya perusahaan memposisikan produk dan memasarkan merek-merek kuat mereka berhasil saat tren makroekonomi membaik.