Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
Presiden Hilda Heine dari Kepulauan Marshall yang berada di dataran rendah -salah satu dari sejumlah negara kepulauan Pasifik yang mengejar pengurangan emisi yang agresif- mengatakan, "Sudah waktunya bagi para pemimpin untuk melakukan hal itu, memimpin".
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dari Yunani -di mana lebih dari 100 orang tewas dalam kebakaran hebat tahun lalu- mengatakan ia semakin bisa melihat ancaman meningkat di negaranya sendiri, salah satu alasan negara itu meningkatkan pengurangan emisi.
Baca Juga: Dorong teknologi bersih, Inggris siapkan dana £ 1 miliar bagi para peneliti
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mendesak tindakan lebih cepat, dengan mengatakan "Kita tidak bisa membiarkan orang-orang muda kita terus menghabiskan semua hari Jumat mereka untuk memprotes".
Protes tunggal mingguan oleh Thunberg, diluncurkan sedikit lebih dari setahun yang lalu di depan parlemen Swedia untuk menuntut tindakan iklim telah membengkak menjadi gerakan mogok sekolah global yang Jumat lalu menarik sekitar 4 juta pemrotes di seluruh dunia.
Pada hari Senin Thunberg mengatakan, orang-orang muda tidak akan membiarkan para pemimpin dunia "lolos begitu saja" karena ancaman iklim.
"Di sini, saat ini, adalah di mana kita menarik garis. Dunia bangun dan perubahan akan datang apakah Anda suka atau tidak," katanya, menuduh mereka sebagai pengkhianat generasi mendatang.
Baca Juga: Top investor: Market menghadapi gangguan risiko besar terkait perubahan iklim
Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan, dia menerima para aktivis muda itu sesuai dengan kata mereka. "Mereka akan mengawasi kita, dan mereka tidak akan membiarkan kita pergi. Ini harus ditanggapi dengan sangat serius," dia memperingatkan.