Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Tun Dr Mahathir Mohamad menimpakan kesalahan pada Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Datuk Seri Anwar Ibrahim atas jatuhnya pemerintahan Pakatan Harapan.
Melansir The Star, berbicara kepada anggota Parti Pribumi Bersatu Malaysia dalam pertemuan tertutup pada hari Minggu (1/3/2020), ia mengatakan Muhyiddin ingin memanfaatkan keinginan Anwar Ibrahim untuk menjadi perdana menteri dan menciptakan krisis politik.
Mantan perdana menteri itu mengatakan krisis "nyata" hanya terjadi ketika Muhyiddin mengambil partai dari Pakatan Harapan.
Baca Juga: Mahathir tersingkir, bagaimana nasib kaum non Muslim-Melayu di Malaysia?
"Pada hari ketika kami mengadakan pertemuan dewan presiden Pakatan, saya menerima informasi dari sekretaris politik saya bahwa Anwar tampaknya akan menuntut agar saya menunjuknya sebagai wakil perdana menteri.
"Jadi tentu saja kami marah. Tapi ini tidak terjadi - yang terjadi adalah bahwa semua pemimpin di Pakatan mendukung saya (untuk terus menjadi perdana menteri).
"Muhyiddin menginginkan alasan untuk terjadinya krisis - tetapi dia tidak bisa mendapatkannya dari Anwar.
"Ketika dia mengeluarkan Bersatu dari Pakatan, saat itulah krisis benar-benar terjadi," kata Dr Mahathir seperti dikutip The Star.
Baca Juga: Mengenal Muhyiddin Yassin, perdana menteri Malaysia yang bikin Mahathir sakit hati
Pertemuan tertutup itu disiarkan langsung di halaman Facebook Parti Amanah Negara.
Mahathir juga mengatakan bahwa Anwar menggagalkan rencananya untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri.
"Saya sedih karena kalah, karena Anwar meminta Pakatan untuk mencalonkannya. Dia memiliki 92 suara. Saya mendapat 60, atau bahkan lebih. Jika Pakatan memilih saya maka saya akan mendapatkan mayoritas.
Baca Juga: Muhyiddin Yassin resmi dilantik sebagai perdana menteri Malaysia
"Dia ingin menjadi perdana menteri, meskipun dia tahu dia tidak bisa mendapatkan mayoritas," kata Mahathir.
Mahathir mengatakan Anwar selalu "terobsesi" untuk menjadi perdana menteri.
"Di masa lalu, dia mendapat banyak dukungan. Tapi sekarang, orang-orang mendukung saya," katanya.
Kancah politik Malaysia dalam seminggu terakhir memang menghebohkan. Mahathir yang di awal pekan menyatakan pengunduran dirinya, tiba-tiba mengajukan untuk kembali menduduki pemimpin pemerintahan Negeri Jiran.Baca Juga: Raja Malaysia tunjuk Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri yang baru
Namun, Yang di-Pertuan Agong akhirnya menunjuk Muhyiddin menjadi perdana menteri. Padahal keduanya berasal dari partai yang sama yakni Bersatu. Mahathir adalah ketua dan Muhyiddin adalah presidennya.
Tak heran, Mahathir pun merasa telah dikadali dalam drama politik ini. “Saya merasa dikhianati, terutama oleh Muhyiddin," tegas Mahathir seperti diberitakan Malaysia Kini.
"Dia sudah merancang ini sejak lama dan sekarang dia berhasil,” lanjut Mahathir.