Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Ia juga mengecam pemblokiran bantuan kemanusiaan yang didanai Kanada oleh Israel, dan menyerukan gencatan senjata segera.
Baca Juga: Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Dukungannya Terhadap Israel Jadi Sorotan
“Kanada menyerukan semua pihak untuk segera berunding demi gencatan senjata. Kami mendesak Hamas untuk membebaskan semua sandera, dan menyerukan Israel untuk menghormati integritas wilayah Tepi Barat dan Gaza,” kata Carney.
Sikap Macron dinilai berani, mengingat Amerika Serikat telah menyatakan keberatan keras terhadap langkah pengakuan sepihak terhadap Palestina, dan menyebutnya bisa bertentangan dengan kepentingan kebijakan luar negeri Washington.
Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi atas pengumuman Macron tersebut.
Sumber diplomatik menyebut Macron telah mempertimbangkan langkah ini selama beberapa bulan terakhir demi menjaga relevansi solusi dua negara.
Sebelumnya, Prancis dan Arab Saudi sempat berencana menggelar konferensi perdamaian pada Juni lalu, namun tertunda akibat perang udara antara Israel dan Iran serta tekanan dari AS.
Konferensi tersebut kini dijadwalkan ulang sebagai pertemuan tingkat menteri pada 28–29 Juli, dengan rencana pertemuan lanjutan di sela-sela Sidang Umum PBB pada September mendatang.
Baca Juga: Militer Israel Serang Rumah Staf dan Gudang Utama WHO di Gaza
Keputusan Macron ini juga disebut sebagai strategi untuk menciptakan landasan negosiasi dan membangun momentum bersama negara-negara yang masih ragu atau mempertimbangkan pengakuan terhadap Palestina. Sekitar 40 menteri luar negeri dijadwalkan hadir di New York pekan depan.
Israel sendiri disebut telah melakukan lobi besar-besaran selama berbulan-bulan untuk menggagalkan langkah Prancis.
Ancaman yang dilayangkan mencakup pengurangan kerja sama intelijen hingga rencana aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat.
Di tengah perang yang masih berkecamuk di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, Israel menilai pengakuan negara Palestina justru sama dengan memberikan legitimasi kepada Hamas.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan
Sementara itu, Wakil Presiden Otoritas Palestina, Hussein Al Sheikh, menyambut baik keputusan Prancis dan menyebutnya sebagai bentuk dukungan terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan membentuk negara merdeka.