kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.638   0,00   0,00%
  • IDX 8.179   12,30   0,15%
  • KOMPAS100 1.143   3,25   0,29%
  • LQ45 841   4,32   0,52%
  • ISSI 284   -0,53   -0,19%
  • IDX30 442   2,14   0,49%
  • IDXHIDIV20 511   2,70   0,53%
  • IDX80 129   0,52   0,40%
  • IDXV30 139   0,31   0,22%
  • IDXQ30 141   0,60   0,43%

Bursa Global Naik Jelang Pertemuan Dagang Trump - Xi, Investor Waspadai Pola Berulang


Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:52 WIB
Diperbarui Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:56 WIB
Bursa Global Naik Jelang Pertemuan Dagang Trump - Xi, Investor Waspadai Pola Berulang
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat berjalan di kawasan Mar-a-Lago setelah pertemuan bilateral di Palm Beach, Florida, AS, 7 April 2017. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Meski optimisme meningkat, sejumlah analis menilai risiko tetap ada.

“Kemungkinan hasil buruk demi pencitraan politik tidak besar, karena keduanya tak banyak mendapat keuntungan politik dari konfrontasi,” kata Thomas Christiansen, Chief Investment Officer di Union Bancaire Privée London.

“Jika melihat ini sebagai dilema tawanan, hasil yang rasional adalah mencapai semacam kesepakatan,” ucapnya.

Selain itu, Bank Sentral AS (Federal Reserve) juga diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga pekan ini, yang dapat memperkuat reli pasar.

Baca Juga: Bursa Asia Naik pada Selasa (29/4) Pagi, Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi Pekan Ini

Namun dengan harga saham yang sudah di puncak, terutama di sektor kecerdasan buatan (AI), hasil kinerja emiten yang mengecewakan dapat menghapus optimisme tersebut.

“Pasar akan lebih sensitif terhadap kabar buruk daripada kabar baik,” kata Tracy Chen, Manajer Portofolio Global Fixed Income di Brandywine Global.

Menurut Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth, pasar saat ini berasumsi akan ada tarif timbal balik rata-rata 15% antara AS dan sebagian besar mitra dagangnya.

“Jika ada faktor yang mengubah asumsi itu secara negatif, risiko penurunan pasar akan meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: Perang Dagang Trump, Gelombang Tarif Baru dan Ketidakpastian Global

Para investor juga belajar dari pengalaman sebelumnya. Setelah kesepakatan AS–Tiongkok di Jenewa pada Mei 2025, antusiasme pasar cepat mereda.

“AS dan Tiongkok punya sejarah negosiasi yang sering berakhir buntu meski sudah ada kesepakatan awal,” tulis Thierry Wizman, analis valas dan suku bunga global di Macquarie. “Kami memperkirakan euforia kali ini pun akan pudar.”

Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance Optimalkan Kerja Sama APM dan Diler untuk Kerek Pembiayaan

Menarik Dibaca: 6 Cara Bisnis Parfum untuk Pemula biar Cepat Cuan, Catat ya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×