kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.683   20,00   0,12%
  • IDX 8.709   48,94   0,57%
  • KOMPAS100 1.201   8,49   0,71%
  • LQ45 856   7,45   0,88%
  • ISSI 314   0,76   0,24%
  • IDX30 439   4,41   1,02%
  • IDXHIDIV20 505   3,54   0,71%
  • IDX80 134   0,83   0,62%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   1,03   0,75%

Sentimen Bisnis Jepang Capai Puncak 4 Tahun, BOJ Siap Naikkan Suku Bunga


Senin, 15 Desember 2025 / 08:56 WIB
Sentimen Bisnis Jepang Capai Puncak 4 Tahun, BOJ Siap Naikkan Suku Bunga
ILUSTRASI. Pabrik Truk Mitsubishi Fuso di Jepang (KONTAN/Umar Idris)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Sentimen bisnis produsen besar Jepang mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada periode tiga bulan hingga Desember, demikian hasil survei yang dirilis pada Senin (15/12/2025).

Capaian ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga pada pekan depan.

Namun, perusahaan memperkirakan kondisi usaha akan memburuk dalam tiga bulan ke depan akibat kekhawatiran dampak tarif AS yang lebih tinggi serta melemahnya konsumsi.

Hal ini menyoroti ketidakpastian sejauh mana BOJ dapat terus mendorong kenaikan biaya pinjaman.

Baca Juga: Begini Strategi Keluarga Walton Mengelola Kekayaan Ratusan Miliar Dolar

Indeks utama sentimen bisnis produsen besar dalam survei tankan BOJ tercatat di level +15 pada Desember, naik dari +14 pada September dan sesuai dengan perkiraan median pasar.

Ini menjadi kuartal ketiga berturut-turut perbaikan sentimen dan merupakan level tertinggi sejak Desember 2021.

Sementara itu, indeks sentimen pelaku usaha non-manufaktur besar berada di level +34, tidak berubah dari September dan relatif sejalan dengan ekspektasi pasar di kisaran +35.

“Secara keseluruhan, hasil tankan menguatkan pandangan dominan pasar bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga pada Desember. Kecuali terjadi guncangan besar pada ekonomi atau pasar, bank sentral kemungkinan melanjutkan kenaikan,” kata Masato Koike, ekonom senior di Sompo Institute Plus.

Survei tersebut juga menunjukkan perusahaan besar berencana meningkatkan belanja modal sebesar 12,6% pada tahun fiskal berjalan yang berakhir Maret 2026, sedikit di atas proyeksi median pasar sebesar 12%.

Baca Juga: Pasar Valuta Senin (15/12): Waspada Jelang Keputusan Bank Sentral dan Rilis Data AS

Sumber yang mengetahui rencana BOJ mengatakan kepada Reuters bahwa bank sentral kemungkinan menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendek menjadi 0,75% dari 0,5% dalam rapat 18–19 Desember.

Langkah ini didukung meredanya kekhawatiran bahwa tarif Presiden AS Donald Trump akan berdampak besar pada ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.

Survei tankan juga menunjukkan perusahaan besar mencatat kenaikan harga jual pada kuartal keempat dan memperkirakan tren kenaikan berlanjut dalam tiga bulan ke depan.

Hal ini menandakan permintaan yang solid memungkinkan perusahaan meneruskan kenaikan biaya kepada konsumen.

Meski demikian, perusahaan memproyeksikan kondisi bisnis akan memburuk dalam tiga bulan mendatang.

Seorang pejabat BOJ mengatakan ketidakpastian masih tinggi, dengan kekhawatiran terkait kekurangan tenaga kerja serta tekanan terhadap konsumsi akibat kenaikan harga.

Baca Juga: Berkshire Hathaway Masuki Era Baru Pasca Buffett, dan Implikasinya bagi Investor

Indeks kondisi ketenagakerjaan menunjukkan pasar tenaga kerja Jepang berada pada tingkat keketatan tertinggi sejak 1991, saat ekonomi Jepang berada dalam fase gelembung aset.

Kondisi ini mengindikasikan kekurangan tenaga kerja berpotensi menahan laju pertumbuhan, terutama di tengah menyusutnya populasi usia produktif.

Ekonomi Jepang tercatat menyusut pada periode tiga bulan hingga September seiring turunnya ekspor akibat tarif AS.

Namun, para analis memperkirakan pertumbuhan akan pulih pada kuartal berjalan, didukung tanda-tanda pemulihan ekspor dan produksi pabrik.

Dengan inflasi yang telah melampaui target 2% selama lebih dari tiga tahun, semakin banyak anggota dewan BOJ yang menyatakan kesiapan untuk mendukung kenaikan suku bunga guna menghindari risiko tertinggal dalam merespons tekanan inflasi.

Perusahaan memperkirakan inflasi mencapai 2,4% dalam horizon satu, tiga, dan lima tahun ke depan, menunjukkan ekspektasi inflasi korporasi mulai menguat dan terkonsolidasi di sekitar target 2% BOJ.

Selanjutnya: Bitcoin Turun di Bawah US$ 90.000: Dampak Penjualan Saham Teknologi

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Senin 15 Desember 2025




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×