Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. CEO Nvidia Jensen Huang menepis kekhawatiran tentang berakhirnya lonjakan belanja chip kecerdasan buatan (AI).
Ia memperkirakan peluang pasar AI akan terus meluas hingga mencapai nilai multi-triliun dolar dalam lima tahun mendatang.
Pernyataan Huang disampaikan untuk meredakan kegelisahan investor setelah Nvidia memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga sesuai perkiraan analis, tetapi di bawah ekspektasi tinggi yang sebelumnya mendorong harga sahamnya naik sekitar sepertiga sepanjang tahun ini.
Optimisme Huang kontras dengan tanda-tanda kelelahan pada saham berbasis AI dan komentar sejumlah pimpinan industri yang menilai minat investor terhadap AI terlalu berlebihan.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Jual 100.000 Saham Senilai Rp244 Miliar, Ini Alasannya
“Revolusi industri baru telah dimulai. Perlombaan AI sedang berlangsung,” kata Huang. “Kami melihat belanja infrastruktur AI mencapai 3 hingga 4 triliun dolar pada akhir dekade ini.”
Saham Nvidia didukung oleh ekspektasi permintaan dari perusahaan teknologi besar, pemilik pusat data berskala masif (hyperscaler), serta pasar China.
Matt Orton, kepala solusi investasi Raymond James Investment Management, menyebut Nvidia masih mampu tumbuh di tengah investasi besar dari para raksasa teknologi.
“Ini menegaskan bahwa tren AI masih sangat kuat. Bisnis hyperscaler dapat terus tumbuh, dan tidak ada tanda-tanda perlambatan dalam kinerja Nvidia,” ujar Orton.
Meski saham Nvidia telah melampaui kenaikan pasar secara keseluruhan yang hanya sekitar 10%, sejumlah saham AI menunjukkan tanda melemah. CEO OpenAI Sam Altman bahkan memperingatkan bahwa investor mungkin “terlalu bersemangat” terhadap AI.
Namun, Huang tampak tak terganggu. “Semakin banyak yang Anda beli, semakin besar Anda tumbuh,” ujarnya, menekankan bahwa teknologi Nvidia memungkinkan pelanggan memproses data lebih besar dengan konsumsi energi lebih rendah.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Jual 100.000 Saham Senilai Rp244 Miliar, Ini Alasannya
Ia menambahkan, “Buzz-nya: semua produk ludes terjual.”
Sebagai contoh, pada kuartal terakhir, seorang pelanggan di luar China membeli chip H20 senilai US$ 650 juta, produk yang dirancang untuk pasar China dengan kapabilitas terbatas.