Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Huang juga mendasarkan proyeksinya pada belanja modal pusat data yang diperkirakan mencapai US$ 600 miliar tahun ini dari pelanggan besar seperti Microsoft dan Amazon.
Ia menambahkan, untuk satu pusat data yang biayanya mencapai US$ 60 miliar, Nvidia berpotensi meraup sekitar US$ 35 miliar.
Meski memberikan proyeksi penjualan kuartal ketiga sebesar US$ 54 miliar, sedikit di atas rata-rata estimasi analis sebesar US$ 53,14 miliar, Huang dan Nvidia meyakini pertumbuhan laba chip AI tidak akan melambat.
Pada kuartal kedua, laba bersih perusahaan bahkan melampaui laba kuartalan Apple.
Baca Juga: CEO Nvidia: China Tidak Tertinggal dalam AI, Huawei Perusahaan Teknologi Tangguh
Chip kelas atas Nvidia seri Blackwell sudah habis dipesan hingga 2026 oleh pelanggan utama, sementara prosesor generasi sebelumnya, Hopper, juga masih diminati.
“Ketika sebuah teknologi baru tumbuh sangat cepat, ditambah pengumuman belanja modal besar dari hyperscaler, itu menunjukkan kita masih berada pada tahap awal ledakan AI,” kata Thomas Martin, manajer portofolio Globalt Investments.