kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.698   9,00   0,05%
  • IDX 8.116   -9,14   -0,11%
  • KOMPAS100 1.127   -3,65   -0,32%
  • LQ45 807   -3,56   -0,44%
  • ISSI 282   -0,18   -0,06%
  • IDX30 424   -1,25   -0,29%
  • IDXHIDIV20 486   -3,32   -0,68%
  • IDX80 123   -0,34   -0,28%
  • IDXV30 133   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 134   -1,06   -0,79%

China Ambil Untung dari Kebijakan Visa H-1B Amerika, Ini yang Dilakukan Tiongkok


Rabu, 24 September 2025 / 08:31 WIB
China Ambil Untung dari Kebijakan Visa H-1B Amerika, Ini yang Dilakukan Tiongkok
ILUSTRASI. Kenaikan biaya H-1B dan aturan baru yang ditetapkan AS menciptakan peluang bagi negara lain, termasuk Tiongkok. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Selasa (23/9/2025), Pemerintahan Trump meluncurkan proposal untuk merombak sistem seleksi visa H-1B. Yakni dengan memprioritaskan pelamar dengan keterampilan dan gaji yang lebih tinggi. 

Langkah ini diambil beberapa hari setelah pengumuman Gedung Putih yang memberlakukan biaya sebesar US$ 100.000 atau setara dengan Rp 1,6 miliar (kurs 16.600) untuk visa-visa ini.

Mengutip American Bazaar Online, dalam sistem yang diusulkan, aplikasi dari perusahaan yang menawarkan upah lebih tinggi akan diprioritaskan jika permintaan tahunan H-1B melampaui batas yang ditetapkan undang-undang, yaitu 85.000 visa, jelas pemberitahuan tersebut. 

Menurut Reuters, pemerintah mengatakan perubahan ini dimaksudkan untuk melindungi pekerja Amerika dari persaingan upah yang tidak adil dengan pekerja asing.

Penyelesaian peraturan dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pemberitahuan tersebut mengindikasikan bahwa aturan baru itu dapat berlaku untuk lotere tahun 2026, sebelum periode pendaftaran bulan Maret. 

Trump sebelumnya berusaha merombak proses H-1B selama masa jabatan pertamanya (2017-2021) tetapi diblokir oleh pengadilan federal dan dibatasi oleh masa jabatan yang terbatas.

Minggu lalu, Presiden Donald Trump menandatangani proklamasi yang membatasi masuknya pemegang visa H-1B dan menaikkan biaya aplikasi hingga mencapai US$ 100.000. Langkah ini merupakan bagian dari tindakan keras imigrasi yang lebih luas dari pemerintahan dan sejalan dengan agenda Presiden "Make America Great Again" dan "America First".

Baca Juga: Trump Ubah Aturan Visa H-1B, Tenaga Kerja Asing Bergaji Besar Jadi Prioritas

Kebingungan dan rumor yang meluas tentang kenaikan biaya visa H-1B mendorong Gedung Putih untuk merilis klarifikasi resmi.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt lebih lanjut mengklarifikasi bahwa biaya US$ 100.000 tersebut "bukan biaya tahunan." Ia menjelaskan, "Ini adalah biaya sekali bayar yang hanya berlaku untuk petisi."

China ambil kesempatan

Di sisi lain, kenaikan biaya H-1B dan aturan baru yang ditetapkan AS menciptakan peluang bagi negara lain, termasuk Tiongkok. 

Ketika ditanya tentang langkah-langkah AS, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak berkomentar mengenai kebijakan visa Amerika. Akan tetapi, kementerian menekankan bahwa Tiongkok menyambut talenta-talenta luar biasa dari seluruh dunia.

Dalam jumpa pers rutin pada hari Senin, 22 September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, ditanyai tentang biaya visa baru tersebut, yang dapat memengaruhi pekerja terampil yang bepergian dari Tiongkok ke Amerika Serikat.

"Di era globalisasi, arus talenta lintas batas telah mendorong kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi di seluruh dunia," kata Guo, seperti yang dikutip dari Global Times, surat kabar milik pemerintah Tiongkok. 

Dia menambahkan, Tiongkok menyambut talenta-talenta luar biasa dari semua industri dan bidang di seluruh dunia untuk datang ke Tiongkok, mengakar di Tiongkok, dan bersama-sama mempromosikan kemajuan berkelanjutan masyarakat manusia sambil mencapai pengembangan karier pribadi.

Baca Juga: JPMorgan Kaget! Biaya Visa H-1B AS Tembus Rp1,5 Miliar




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×