Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan "penindasan yang tidak masuk akal atas Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya", setelah Washington mengumumkan kontrol ekspor baru untuk membatasi akses raksasa teknologi itu ke teknologi semikonduktor.
Pembatasan terbaru pada Huawei, produsen ponsel pintar terbesar kedua di dunia, yang menjadi pusat tuduhan mata-mata AS, adalah eskalasi baru dalam pertempuran AS-China untuk dominasi teknologi global.
"Pemerintah China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan perusahaan yang sah," kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resmi, Sabtu (16/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Balas AS, China masukkan Apple dkk ke daftar perusahaan tidak bisa dipercaya
"Kami mendesak AS untuk segera menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap Huawei dan perusahaan China lainnya," ujar Kementerian Luar Negeri China.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, tindakan Pemerintahan Donald Trump sudah "menghancurkan manufaktur global, rantai dan nilai pasok".
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Jumat (15/5), kontrol akan "secara sempit dan strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS tertentu".
Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona
Para pejabat AS telah berulang kali menuduh raksasa teknologi China itu mencuri rahasia dagang Amerika dan membantu upaya spionase China, yang meningkatkan ketegangan sementara kedua belah pihak terlibat dalam perang dagang yang lama membara.
Akibatnya, Huawei semakin bergantung pada teknologi yang diproduksi di dalam negeri. Tetapi, aturan terbaru juga akan melarang perusahaan asing yang menggunakan teknologi AS dari pengiriman semikonduktor ke Huawei tanpa izin AS.
Pembatasan baru ini akan memutuskan akses Huawei ke salah satu pemasok utamanya, pembuat cip dari Taiwan, TSMC, yang juga memproduksi cip untuk Apple dan perusahaan teknologi lainnya. AS tahun lalu melarang Huawei menggunakan semikonduktor buatan AS dalam produk mereka.
Baca Juga: Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China
China mengancam pembalasan terhadap AS untuk tindakan tersebut, termasuk memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan besar AS dan menempatkan mereka dalam "daftar entitas yang tidak bisa dipercaya", menurut Global Times, Jumat (15/5), yang mengutip sumber Pemerintah China.
Raksasa teknologi AS Apple, Cisco, Qualcomm dan pembuat pesawat Boeing adalah beberapa perusahaan yang mungkin menjadi target, sebut Global Times, tabloid terbitan People's Daily di bawah Partai Komunis China berkuasa, dalam laporannya.
Hubungan AS-Cina sekali lagi terombang-ambing. Kali ini, pangkalnya adalah perseteruan Washington dan Beijing mengenai asal-usul pandemi virus corona baru, yang kemudian melebar ke mana-mana.