kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laut China Selatan, Pentagon: China mengintimidasi negara-negara tetangga di Asia


Jumat, 03 Juli 2020 / 06:29 WIB
Laut China Selatan, Pentagon: China mengintimidasi negara-negara tetangga di Asia
ILUSTRASI. Kapal induk kedua China, Shandong ditambatkan di Dalian pada 2019 sebelum ditugaskan.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS menyatakan keprihatinan mereka pada Kamis (2/7/2020) terkait aksi China yang mengadakan latihan militer di Laut China Selatan. Departemen Pertahanan AS mengatakan, langkah itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.

"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Tiongkok gelar latihan di Laut China Selatan, Vietnam: Itu sangat provokatif!

Pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa mereka telah merencanakan latihan selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China.

"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Siap patroli di Laut China Selatan, kapal serbu amfibi China punya drone helikopter

Amerika Serikat menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.

China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi. Akan tetapi, baik Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim sebagian wilayah tersebut, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan melewati wilayah ini setiap tahunnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×