Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KAMPONG CHHNANG. Militer China memamerkan robot anjing tempur yang dilengkapi senapan mesin pada tanggal 16 Mei di awal latihan terbesarnya dengan pasukan Kamboja. Amerika Serikat khawatir dengan semakin besarnya pengaruh Beijing di negara Asia Tenggara tersebut.
Mengutip AFP, Kamboja telah lama menjadi sekutu setia China dan menerima investasi miliaran dolar. Ini membuat Washington semakin khawatir bahwa Beijing akan menggunakan pangkalan angkatan laut Kamboja yang sedang ditingkatkan di Teluk Thailand untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.
Lebih dari 2.000 tentara, termasuk 760 personel militer China, mengambil bagian dalam latihan di pusat pelatihan terpencil di provinsi Kampong Chhnang tengah dan di laut lepas provinsi Preah Sihanouk.
Latihan selama 15 hari tersebut, yang dijuluki Golden Dragon, juga melibatkan 14 kapal perang – tiga dari Tiongkok – dua helikopter dan 69 kendaraan lapis baja dan tank, dan mencakup latihan tembak-menembak, anti-terorisme, serta penyelamatan kemanusiaan.
Perangkat keras yang dipamerkan termasuk apa yang disebut “robodog”. Ini merupakan robot berkaki empat yang dikendalikan dari jarak jauh dengan senapan otomatis terpasang di punggungnya.
Para pawang tetap mengikat anjing-anjing perang, hanya menunjukkan kemampuan berjalan mereka di hadapan para jurnalis dan petinggi – bukan keterampilan menembak mereka.
Baca Juga: Korea Utara Meluncurkan Rudal Balistik Misterius dari Pantai Timurnya
Saat membuka latihan, panglima angkatan bersenjata Kamboja Vong Pisen mengatakan mereka akan “meningkatkan kemampuan” kedua angkatan bersenjata dalam perang melawan terorisme.
Jenderal Vong Pisen menegaskan Kamboja tidak akan pernah mengizinkan pangkalan militer asing berada di wilayahnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan para pemimpin Kamboja sebelumnya.
Setelah Kamboja membongkar fasilitas di pangkalan angkatan laut Ream dekat kota pelabuhan Sihanoukville di Kamboja, yang sebagian dibangun dengan dana Amerika dan menjadi tuan rumah latihan militer AS, Chia mulai mendanai renovasinya.
Dua kapal perang China berlabuh di Ream pada bulan Desember untuk pertama kalinya setelah pekerjaan perluasan pangkalan dimulai.
Baca Juga: Filipina akan Memastikan Keamanan Warganya Pada Misi Sipil di Laut Cina Selatan
Mengikuti AS
Melansir Futurism, ini bukan pertama kalinya kita menemukan robot pembawa senjata berkaki empat.
Tahun lalu, Pentagon mengumumkan bahwa Angkatan Darat AS sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai robot anjing yang dikendalikan dari jarak jauh dengan senapan canggih sebagai bagian dari rencananya untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan dalam pertempuran di masa depan.
Sebuah kontraktor militer yang berbasis di AS bernama Ghost Robotics telah memamerkan robot anjing tersebut, yang dilengkapi dengan senapan jarak jauh.
Namun, perusahaan tersebut bersikukuh bahwa mengikatkan senjata ke robodog melanggar persyaratan layanannya.
“Kami berjanji bahwa kami tidak akan mempersenjatai robot serba guna dengan mobilitas canggih atau perangkat lunak yang kami kembangkan yang memungkinkan robotika canggih dan kami tidak akan mendukung pihak lain untuk melakukan hal tersebut,” tulis perusahaan itu dalam surat terbuka.