Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bank Sentral China meresmikan pusat operasi baru untuk yuan digital di Shanghai, yang difokuskan pada layanan pembayaran lintas batas, platform blockchain, dan aset digital.
Melansir Cointelegraph Jumat (26/9/20205), menurut laporan Xinhua, pusat ini dirancang untuk memperkuat peran yuan digital dalam sistem keuangan global.
Baca Juga: Yuan Sentuh Level Tertinggi 11 Bulan, Didukung Reli Saham China dan Pelemahan Dolar
Dalam peluncurannya, otoritas juga memperkenalkan platform pembayaran lintas batas, layanan blockchain, serta platform aset digital.
Langkah ini merupakan bagian dari delapan inisiatif yang dipaparkan Gubernur People’s Bank of China (PBOC) Pan Gongsheng pada Juni lalu.
Ia menekankan bahwa proyek ini mendukung internasionalisasi yuan dalam kerangka visi moneter multipolar, di mana berbagai mata uang menopang perekonomian global.
Tian Xuan, Presiden National Institute of Financial Research di Universitas Tsinghua, menyebut peluncuran tersebut sebagai “langkah penting” yang dapat memperkuat pengaruh China di sistem keuangan internasional dan menawarkan “solusi Tiongkok” untuk infrastruktur pembayaran lintas negara.
Baca Juga: Jurus Bank Sentral China Perkuat Yuan: Swap Raksasa dengan Eropa!
Upaya Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
Selain yuan digital, China juga mendorong pengembangan stablecoin untuk memperluas jangkauan global mata uangnya dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Meski perdagangan dan penambangan kripto sempat dilarang pada 2021, pemerintah mulai melonggarkan sikapnya.
Pada Agustus 2025, Reuters melaporkan bahwa otoritas China sedang mempertimbangkan penerbitan stablecoin berbasis yuan guna memperkuat penggunaannya di pasar global.
Langkah ini mengikuti rapat strategis di Shanghai pada Juli oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC) serta dorongan media resmi Securities Times yang menilai pengembangan stablecoin harus dilakukan “lebih cepat daripada nanti.”
Baca Juga: China Siapkan Stablecoin Yuan, Bisakah Saingi Dominasi Dolar AS?
Pekan lalu, AnchorX, perusahaan fintech berbasis Hong Kong, meluncurkan stablecoin pertama yang terikat pada yuan internasional (CNH). Token ini ditujukan untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas, khususnya bagi negara-negara dalam inisiatif Belt and Road.