kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Perketat Algoritma Perusahaan Teknologi


Minggu, 10 April 2022 / 16:12 WIB
China Perketat Algoritma Perusahaan Teknologi
ILUSTRASI. ByteDance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHENZEIN. China mulai memperketat potensi penyalahgunaan algoritme pada perusahaan teknologi seperti ByteDance Ltd. dan Tencent Holdings Ltd., dengan membidik cara platform media sosial ini menayangkan iklan dan konten untuk memikat pengguna.

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (10/4), Badan Siber China akan melakukan inspeksi di tempat terhadap perusahaan dan meminta mereka untuk mengirimkan berbagai layanan mereka untuk ditinjau. Pemerintah menargetkan website, platform dan produk berskala besar untuk diperiksakan.

Kampanye ini bertujuan untuk memperketat aturan menyeluruh yang diluncurkan Agustus dan mulai berlaku Maret 2022. Kebijakan ini mengatur penggunaan algoritme industri untuk memunculkan konten bagi pengguna.

Baca Juga: AS dan China Kini Bersaing Juga di Industri Metaverse

Ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas dari pemerintah untuk membatasi pengaruh perusahaan teknologi terbesar dan terkaya di China, termasuk pada dunia hiburan. Oleh karena itu, ketentuan ini mengatur bisnis gim, pendidikan daring sensor video yang dikhawatirkan industri.

Pengawas siber menyatakan telah mewawancarai perwakilan dari selusin perusahaan termasuk Tencent, Alibaba Group Holding Ltd., Meituan dan JD.com Inc. untuk mengatasi pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 216.800 orang dari Juli hingga pertengahan Maret.

Beijing mengingat potensi dampak lebih luas di sektor ekonomi. Badan tersebut menyoroti bahwa perusahaan benar-benar mempekerjakan 295.900 orang selama periode yang sama, atau justru meningkat.

Namun persaingan untuk pekerjaan di industri teknologi tetap sengit dan pengusaha bersedia membayar lebih mahal untuk mempertahankan teknisi handal. Tencent misalnya, membagikan lebih dari US$200 juta masing-masing kepada dua eksekutif tak dikenal pada tahun 2021.

Di saat bersamaan, perusahaan justru memotong kompensasi CEO Tencent, Pony Ma selama satu tahun akibat tindakan keras Beijing membuat saham Tencent turun 19%.

Investor, yang memusnahkan lebih dari $ 1 triliun nilai saham teknologi China pada puncak tindakan keras, tetap berhati-hati tahun ini. Pada hari Jumat, saham Tencent turun sekitar 1,8% sementara perusahaan streaming video Bilibili Inc. termasuk di antara yang berkinerja terburuk di Hong Kong.

Baca Juga: Induk Usaha Google Mencatat Rekor Penjualan US$ 75,3 Miliar

Meituan juga mempertimbangkan ukuran tersebut, menyusul berita bahwa Sequoia Capital telah mengurangi sahamnya di raksasa pengiriman makanan tersebut. Salah satu area ketidakpastian terbesar bagi investor melibatkan niat Beijing untuk membatasi sektor media sosial yang luas di negara itu, termasuk arena yang didominasi Tencent dan ByteDance.

Pemerintah selalu mempertahankan cengkeraman besi pada industri, membasmi perbedaan pendapat dan bentuk lain dari konten yang tidak diinginkan yang dapat merusak kekuasaannya.

Regulator mengusulkan pembatasan luas pada algoritme konten pada bulan Agustus untuk melarang praktik yang mendorong kecanduan online, serta aktivitas apa pun yang membahayakan keamanan nasional atau mengganggu ketertiban sosial.

Dalam rancangan aturan yang berisikan 30 poin, pemerintah meminta perusahaan mengungkapkan prinsip-prinsip dasar dari setiap layanan rekomendasi algoritme dan memberikan opsi yang nyaman untuk mematikan rekomendasi algoritme.

Baca Juga: Startup China Berburu Dana Investor di Asia

Dikatakan juga bahwa algoritma harus mematuhi nilai-nilai arus utama dan secara aktif menyebarkan energi positif. Algoritme industri teknologi telah menjadi inti dari kontroversi politik di seluruh dunia.

Facebook Inc. dan Google telah dituduh menyajikan berita dan video yang memperburuk polarisasi politik dan memicu kekerasan. Sementara pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki kebijakan yang terbatas dalam memaksakan perubahan, sementara regulator Beijing memiliki kekuatan besar.

Pada bulan Februari, pengawas internet Beijing meluncurkan situs web tempat penyedia algoritme yang mempengaruhi opini publik atau memobilisasi massa dapat mengirimkan layanan mereka untuk disimpan.

Perusahaan termasuk ByteDance dan Tencent telah membuat penyesuaian pada produk mereka mengikuti upaya Beijing untuk melindungi privasi, misalnya, dengan menawarkan kepada pengguna cara untuk memilih keluar dari rekomendasi AI pada aplikasi seperti layanan video Douyin dan platform pengiriman pesan WeChat.




TERBARU

[X]
×