kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

China Serukan Pembatalan Tarif untuk Akhiri Perang Dagang, AS Mulai Melunak?


Jumat, 25 April 2025 / 04:28 WIB
China Serukan Pembatalan Tarif untuk Akhiri Perang Dagang, AS Mulai Melunak?
ILUSTRASI. Tiongkok menyerukan agar semua tarif sepihak AS dibatalkan pada hari Kamis (24/4/2025). REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok menyerukan agar semua tarif "sepihak" AS dibatalkan pada hari Kamis (24/4/2025). Hal tersebut disebabkan muncul tanda-tanda bahwa pemerintahan Trump mulai melunak dan dapat meredakan perang dagangnya dengan Beijing.

Reuters memberitakan, Tiongkok juga mengklarifikasi bahwa mereka belum mengadakan pembicaraan dagang dengan Washington meskipun ada pernyataan berulang kali dari pemerintah AS yang menunjukkan telah ada pembicaraan.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa AS akan membuat kesepakatan dengan Tiongkok. Bahkan pada hari Rabu (23/4/2025), Trump mengatakan ada "kontak langsung" antara kedua negara. 

Trump, yang menyebut tarifnya "timbal balik", mengatakan bea masuk tersebut bertujuan untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan yang tidak adil dengan AS.

"AS harus menghapus semua tindakan tarif sepihak terhadap Tiongkok jika benar-benar ingin menyelesaikan masalah perdagangan," kata juru bicara Kementerian Perdagangan He Yadong pada hari Kamis.

"Orang yang mengikat lonceng harus melepaskannya," tambahnya kepada wartawan pada konferensi pers reguler.

Baca Juga: Perusahaan di China Gencar Umumkan Buyback Saham Redam Dampak Tarif AS

Sebelumnya, Reuters melaporkan pada hari Rabu, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, pemerintahan Trump akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif pada barang-barang Tiongkok yang diimpor dari level saat ini sebesar 145% menjadi mungkin antara 50% dan 65%, sambil menunggu pembicaraan dengan Beijing.

He dari Tiongkok juga mendesak AS untuk memperhatikan "suara rasional" dari komunitas internasional dan pihak-pihak dalam negeri.

"Tiongkok dan Amerika Serikat belum melakukan konsultasi atau negosiasi tentang tarif, apalagi mencapai kesepakatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun pada jumpa pers terpisah, menyebut laporan informasi tersebut sebagai "berita palsu".

Baca Juga: Kebijakan Tarif AS dan Balasan China Buat Ketidakpastian Ekonomi Global Makin Buruk

Di dalam negeri, menurut pernyataan Kementerian Perdagangan, Tiongkok menggelar diskusi panel pada hari Rabu untuk menanggapi kekhawatiran lebih dari 80 perusahaan dan kamar dagang asing atas dampak tarif AS terhadap investasi dan operasi mereka di Tiongkok.

"Diharapkan perusahaan asing akan...mengubah krisis menjadi peluang," kata Wakil Menteri Perdagangan Ling Ji di diskusi panel tersebut.

Dia berjanji untuk bekerja sama menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan asing.

Tonton: Sri Mulyani: Perang Dagang Menimbulkan Dampak Negatif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Di Washington D.C., Gubernur bank sentral Tiongkok Pan Gongsheng dalam pernyataan yang disampaikan pada pertemuan G20 di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia, mengatakan Tiongkok akan mendukung aturan perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral.

Selanjutnya: Perbankan Menjaga Agar Tarif Trump Tidak Bikin Kinerja Negatif



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×