kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Di Laut China Selatan, Malaysia tak ingin terseret dalam pergolakan negara adidaya


Rabu, 05 Agustus 2020 / 23:50 WIB
Di Laut China Selatan, Malaysia tak ingin terseret dalam pergolakan negara adidaya


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - PUTRAJAYA. Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, Malaysia harus memastikan tidak terseret dan terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya dalam upayanya menyelesaikan sengketa Laut China Selatan.

Hishammuddin berbicara di Parlemen Malaysia, Rabu (5/8), menjawab pertanyaan dari Anggota Parlemen tentang status tuntutan China untuk wilayah di Laut China Selatan dan bagaimana hal ini berdampak pada keamanan juga kedaulatan Malaysia.

Dia menggarisbawahi, Kementerian Luar Negeri ingin menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan secara konstruktif melalui "negosiasi diplomatik yang tepat", dan menyoroti dua masalah utama yang Malaysia hadapi.

Baca Juga: Gelar kegiatan bio militer di banyak negara, China: Yang AS lakukan berbahaya!

"Pertama-tama, saya tidak ingin Malaysia terseret dan terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya (di Laut China Selatan)," kata Hishammuddin seperti dikutip Channelnewsasia.com.

“Kita harus mencegah insiden yang tidak diinginkan terjadi di perairan teritorial kita. Kita juga harus mencegah bentrokan militer di perairan (Laut China Selatan) antara pihak-pihak terkait,” tambahnya.

Kedua, Hishammuddin menyatakan, sengketa Laut China Selatan tidak dapat digunakan sebagai masalah yang akan menyebabkan perpecahan antara negara-negara anggota ASEAN.

Baca Juga: Tiongkok kerahkan pesawat tempur jarak jauh di atas Laut China Selatan

“Jika kita mengikuti narasi dan menyerah pada tekanan kekuatan super, potensi bagi negara-negara ASEAN untuk membungkuk dan memihak negara-negara tertentu akan tinggi," ujar dia. 

"Saat menghadapi kekuatan super besar, kita harus bersatu, sebagai satu blok, sehingga kekuatan kita akan disinergikan secara efektif,” tegasnya.

Hishammuddin mencatat, sengketa wilayah Malaysia di Laut China Selatan tidak hanya dengan China. Tetapi, ada juga "klaim yang tumpang tindih" dengan sesama negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam dan Brunei.

“Jika ASEAN pecah, dan Malaysia sendiri tidak mampu melawan AS dan China, peluang terbaik kami adalah jika ASEAN tetap solid," katanya.

Baca Juga: Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer
 
"Untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan dengan Tiongkok, kita harus memastikan bahwa solidaritas ASEAN kuat dan kita tetap bersatu sebagai satu blok,” ujar dia.

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, tetapi ada juga klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Washington dan sekutunya juga menentang klaim teritorial Beijing. Washington telah meminta Beijing untuk menghentikan "taktik intimidasi" di Laut China Selatan dan mendorong kehadiran AS di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: Dalam latihan di Laut China Selatan, pembom H-6J China tampil perdana



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×