Sumber: Russia Today | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - DOHA – Militer Israel (IDF) mengumumkan telah melancarkan serangan presisi terhadap pimpinan senior Hamas di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9).
Operasi militer ini dilakukan bekerja sama dengan badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet (ISA).
"IDF dan ISA melakukan serangan presisi yang menargetkan pimpinan senior organisasi teroris Hamas. Sebelum serangan, langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi risiko korban sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi dan intelijen tambahan," demikian pernyataan resmi militer Israel, seperti dikutip Russia Today (RT).
Baca Juga: PBB & Erdogan Kecam Keras Israel: Sabotase Gencatan Senjata!
Laporan media menyebutkan sedikitnya sepuluh ledakan mengguncang markas Hamas di Doha. Rekaman kamera keamanan menunjukkan bangunan yang menjadi sasaran mengalami kerusakan parah.
Sumber-sumber Hamas mengklaim serangan itu menyasar tim negosiasi kelompok tersebut yang tengah membahas proposal terbaru Amerika Serikat terkait gencatan senjata dengan Israel.
Pemerintah Qatar mengecam keras serangan itu, menyebutnya sebagai “serangan pengecut” yang menghantam kawasan pemukiman yang ditempati sejumlah anggota biro politik Hamas.
Hingga kini belum jelas apakah serangan berhasil mencapai target utamanya. Laporan yang beredar masih simpang siur, ada yang menyebut beberapa tokoh Hamas tewas, namun ada pula yang menyatakan pimpinan kelompok itu selamat.
Baca Juga: Turki Kecam Serangan Israel di Qatar: Sengaja Gagalkan Damai!
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi ini sepenuhnya dilakukan oleh Israel tanpa keterlibatan negara lain.
"Tindakan hari ini terhadap para pemimpin teroris Hamas adalah operasi sepenuhnya independen Israel. Israel yang memulai, Israel yang melaksanakan, dan Israel yang bertanggung jawab penuh," bunyi pernyataan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam serangan Israel itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Qatar.
"Semua pihak harus berupaya mencapai gencatan senjata permanen, bukan menghancurkannya," ujarnya kepada wartawan.
Serangan ini berpotensi semakin memperkeruh upaya diplomasi di kawasan, mengingat Qatar selama ini berperan sebagai mediator penting dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Baca Juga: PBB & Erdogan Kecam Keras Israel: Sabotase Gencatan Senjata!