Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Pada Juli 2022, Musk menyatakan bahwa Trump "terlalu tua" untuk menjadi presiden AS dan bahwa Trump sebaiknya "beristirahat." Musk juga menyatakan condong mendukung Gubernur Florida, Ron DeSantis, untuk presiden pada 2024. Trump membalas dengan menyebut Musk sebagai "penipu."
Kemudian, pada akhir 2022, Twitter mencabut larangannya terhadap Trump setelah Musk menyelesaikan pembelian platform media sosial tersebut senilai US$ 44 miliar, yang kemudian diubah namanya menjadi X.
Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa ia adalah "penggemar Elon," dan menambahkan bahwa "ia melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan Tesla."
Baca Juga: Lebih dari 100 Kapitalis Ventura Dukung Kamala Harris dalam Pemilihan Presiden AS
Musk juga menyebut dalam rapat pemegang saham Tesla bahwa mereka berdua "pernah berbicara beberapa kali." Trump adalah penggemar berat truk pickup listrik Tesla, kata Musk.
Trump kembali menegaskan janjinya untuk segera membatalkan "mandat" pemerintahan Biden untuk mendukung industri kendaraan listrik.
Dukungan Musk terhadap Partai Republik dan komentarnya yang kontroversial, termasuk antisemitisme, telah membuat beberapa pelanggan Tesla merasa terasing, yang berdampak pada reputasi dan penjualan produsen mobil tersebut.