kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Donald Trump menyatakan dirinya sebagai masa depan Partai Republik


Senin, 01 Maret 2021 / 06:26 WIB
Donald Trump menyatakan dirinya sebagai masa depan Partai Republik
ILUSTRASI. Mantan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (28/2/2021) mengisyaratkan kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mantan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (28/2/2021) mengisyaratkan kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024. Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyerang Presiden Joe Biden dan mengulangi klaim bahwa ia memenangkan pemilu 2020 dalam penampilan besar pertamanya sejak meninggalkan Gedung Putih.

“Gerakan patriot Amerika yang bangga dan pekerja keras baru saja dimulai, dan pada akhirnya kita akan menang. Kita akan menang,” kata Trump dalam pidatonya di Conservative Political Action Conference (CPAC) di Orlando, Florida.

Melansir Reuters, Trump menolak untuk mengakui bahwa dia kalah dalam pemilihan presiden 3 November dari Joe Biden. Trump bahkan memberikan kritik terhadap kinerja Biden pada minggu-minggu pertamanya. Dia juga bilang, ada kemungkinan Trump akan mencalonkan diri lagi sebagai Presiden AS.

"Mereka baru saja kehilangan Gedung Putih," kata mantan presiden Republik setelah mengkritik penanganan keamanan perbatasan oleh Biden. "Tapi siapa tahu, siapa tahu, saya bahkan mungkin memutuskan untuk mengalahkan mereka untuk ketiga kalinya."

Baca Juga: AS gelar serangan udara militer pertama di bawah Pemerintahan Biden, siapa targetnya?

Minggu-minggu terakhir kepemimpinan Trump dipenuhi gejolak di mana para pendukungnya melancarkan serangan mematikan ke Capitol AS pada 6 Januari. Serangan itu merupakan upaya untuk memblokir Kongres untuk merilis sertifikasi kemenangan pemilihan Biden. Menurut Trump, kemenangan Biden diwarnai oleh penipuan yang meluas.

Trump menyatakan Partai Republik sudah bersatu dan mengatakan dia tidak berencana untuk mencoba meluncurkan partai baru, sebuah gagasan yang telah dia diskusikan dengan para penasihat dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Gedung Putih umumkan rencana bagi-bagi 25 juta masker gratis

“Kami tidak memulai partai baru. Kami memiliki Partai Republik. Partai ini akan bersatu dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Saya tidak memulai partai baru,” katanya seperti yang dikutip Reuters.

Hasil jajak pendapat peserta konferensi CPAC memberi Trump dukungan yang kuat di mana 55% mengatakan mereka akan memilihnya dalam pemilihan nominasi presiden Partai Republik 2024. Gubernur Florida Ron DeSantis berada di tempat kedua dengan jumlah 21%.

Tanpa Trump, DeSantis memimpin dengan dukungan 43%, dan kandidat Partai Republik potensial lainnya hanya memiliki satu digit.

Tapi tidak semua orang mendukung Trump. Dalam sebuah pertanyaan terpisah dalam jajak pendapat tersebut menanyakan apakah Trump harus mencalonkan diri lagi pada tahun 2024 dan itu menghasilkan hasil yang beragam. Sekitar 68% mengatakan dia harus mencalonkan diri dan 32% mengatakan menentang atau tidak memiliki pendapat.

Baca Juga: Biden membatalkan kebijakan Trump yang membokir banyak pemohon kartu hijau masuk AS

Saat memulai pidatonya yang terlambat lebih dari satu jam, Trump mengatakan ingin menyelamatkan budaya dan identitas Amerika Serikat.

Dia berusaha memposisikan dirinya sebagai kritikus utama presiden baru, termasuk tentang imigrasi dan keamanan di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko, dan lambatnya pembukaan kembali sekolah yang ditutup karena pandemi.

"Joe Biden mengalami bulan pertama yang paling membawa bencana dari presiden mana pun dalam sejarah modern," kata Trump.

Gedung Putih Biden telah memperjelas rencananya untuk mengabaikan pidato Trump.

"Fokus kami tentu saja bukan pada apa yang dikatakan Presiden Trump di CPAC," juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pekan lalu.

Selanjutnya: Donald Trump tawari tumpangan pulang dengan Air Force One, Kim Jong Un menolak



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×