Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali menuai kontroversi akibat komentarnya terkait kecelakaan pesawat yang mematikan di Washington DC.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih tadi malam, Trump mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat yang diharapkan setelah pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer pada Rabu (29 Januari).
Detail Kecelakaan Mengerikan di Washington DC
Mengutip ladbible, pesawat penumpang yang membawa 64 orang sedang mendekati Bandara Nasional Ronald Reagan Washington ketika musibah terjadi. Pesawat itu jatuh ke Sungai Potomac, begitu juga dengan Bombardier CRJ700 yang mengangkut tiga personel militer.
Baca Juga: Kecelakaan Mengerikan, Pesawat American Airlines Tabrakan dengan Helikopter Militer
Rekaman audio yang muncul setelah kecelakaan mengerikan ini memperdengarkan seorang pejabat maskapai mendeskripsikan bola api yang meledak di depan mata mereka.
Trump awalnya menyebut kejadian ini sebagai "kecelakaan yang mengerikan," tetapi menambahkan bahwa insiden ini seharusnya bisa dicegah.
"Pesawat itu berada dalam jalur pendekatan yang sempurna dan rutin ke bandara," tulis Trump di situs media sosialnya, Truth Social.
"Helikopter itu menuju langsung ke pesawat dalam waktu yang lama," tambahnya.
"Ini adalah malam yang cerah, lampu pesawat menyala terang, mengapa helikopter tidak naik atau turun, atau berbelok? Mengapa menara kontrol tidak memberi instruksi kepada helikopter daripada hanya bertanya apakah mereka melihat pesawat?"
Baca Juga: Tabrakan dengan American Airlines, Militer AS: Ada 3 Tentara di Helikopter Black Hawk
Pernyataan Kontroversial Trump
Saat ditanya dalam konferensi pers apakah ia memiliki rencana untuk mengunjungi lokasi kecelakaan, Trump melontarkan lelucon yang dianggap tidak pantas.
"Saya punya rencana untuk mengunjungi, bukan ke lokasi kejadian," kata Trump.
"Karena apa? Anda beritahu saya. Lokasinya adalah air. Apa kita akan berenang?," lanjutnya.
Menurut laporan, puluhan jasad telah ditemukan dari Sungai Potomac, namun beberapa masih hilang.
Trump menyatakan dirinya akan bertemu dengan keluarga korban dari 67 orang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Namun, ia juga mengeluarkan serangkaian pernyataan tajam tentang siapa yang dianggapnya bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Baca Juga: Inilah Proyek yang Bakal Jadi Prioritas Utama Donald Trump
Tuduhan Trump terhadap Pihak yang Bertanggung Jawab
Trump mengklaim bahwa helikopter Black Hawk melakukan "kebalikan dari yang diperintahkan" sebelum tabrakan terjadi. Ia juga menuding bahwa orang-orang dengan "disabilitas intelektual dan psikiatris yang parah" telah dipekerjakan sebagai petugas lalu lintas udara.
Ia berjanji untuk "memulihkan kepercayaan terhadap penerbangan Amerika" sambil menyalahkan pendahulunya, Joe Biden.
"Pemerintahan saya akan menetapkan standar tertinggi dalam keselamatan penerbangan," ujar Trump, seraya menambahkan bahwa dibutuhkan seorang "jenius yang sangat istimewa" untuk mengoordinasikan lalu lintas udara.
"Mereka harus berbakat, jenius alami," katanya.
"Anda tidak bisa memiliki orang biasa yang menjalankan pekerjaan ini," ujarnya.