kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dorong inflasi, BOJ rajin membeli aset


Jumat, 09 Januari 2015 / 10:42 WIB
Dorong inflasi, BOJ rajin membeli aset
ILUSTRASI. Taipan China Pony Ma Buka Suara Pasca Pemerintah Siapkan Dukungan untuk Sektor Swasta


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

TOKYO. Pembelian aset-aset yang dilakukan oleh Bank of Japan (BOJ) melonjak seiring dengan upaya negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia itu untuk lepas dari deflasi. Dibandingkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris, nilai aset BOJ paling tinggi.

Merujuk data Bloomberg, nilai aset BOJ terhadap produk domestik bruto (PDB) Jepang meningkat menjadi 57% di akhir September 2014. Jika dibandingkan dari bank sentral lainnya, nilai aset BOJ lebih besar dua kali lipat.

Pada September 2014, nilai aset The Federal Reserve terhadap PDB AS hanya 25%. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi ketimbang aset Bank Sentral Eropa dan Inggris yang masing-masing sebesar 20% dan 22% dari PDB.

BOJ memiliki ruang membeli setiap obligasi baru yang diterbitkan oleh pemerintah. BOJ melakukan pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Terlebih, Jepang menghadapi tekanan dengan penurunan harga minyak mentah yang berdampak terhadap lemahnya inflasi sehingga gagal memenuhi target pemerintah.

"Pembelian aset BOJ lebih tinggi diantara bank-bank sentral utama dunia," ujar Masamichi Adachi, ekonom JP Morgan Chase & Co yang juga mantan pejabat BOJ seperti dikutip Bloomberg.

Target 2015

Mengutip Nikkei, Pemerintah Jepang memperkirakan pertumbuhan ekonomi riil Jepang untuk tahun fiskal 2015 sebesar 1,5%. Sedangkan, kenaikan nominal produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,7%. Sekadar informasi, tahun fiskal Jepang dimulai pada Maret 2015 dan berakhir Maret 2016.

Pertumbuhan ekonomi ini bisa dicapai dengan asumsi belanja konsumen dan investasi perusahaan pulih. Pemerintahan Shinzo Abe memproyeksikan pertumbuhan riil sebesar 1,4% dan nominal sebanyak 2,8% pada Juli 2015.

Pengumuman pemerintah untuk menunda kenaikan pajak lanjutan sebesar 10% sampai Oktober 2015 diharapkan mampu mendorong belanja konsumen. Sedangkan, belanja modal perusahaan akan meningkat lantaran eksportir diuntungkan dengan pelemahan yen dan rendahnya biaya produksi karena penurunan harga minyak mentah.

Pada tahun fiskal 2014, PDB riil Jepang menyusut pertama kalinya dari tahun 2009. Angka proyeksi PDB riil yang dipublikasikan pada Juli 2014 lalu menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,2%.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×