Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Melansir Mercurynews.com, media online AS, Zhang, salah satu terdakwa, adalah insinyur perangkat keras untuk Apple. Ia berencana membawa beberapa rahasia perusahaan bersamanya ketika mengundurkan diri dan menerima pekerjaan di korporasi lain.
Agen federal menangkap Zhang pada Juli 2018 lalu, saat ia mencoba melewati keamanan di Bandara Internasional Mineta, San Jose. Dia sudah membeli tiket Hainan Airlines untuk terbang Beijing dengan tujuan akhir Hangzhou.
"Apple sangat menjaga kerahasiaan dan perlindungan kekayaan intelektual kami," kata Tom Neumayr, juru bicara Apple. "Kami bekerja dengan pihak berwenang mengenai masalah ini dan akan melakukan segala yang mungkin untuk memastikan individu ini dan individu lain yang terlibat bertanggungjawab atas tindakan mereka," tegasnya.
Baca Juga: Penjualan ponsel pintar di pasar premium terselamatkan ponsel 5G
Zhang, yang mengaku bekerja di XMotors, bergabung dengan Apple pada Desember 2015 sebagai insinyur perangkat keras pada tim yang mencoba mengembangkan mobil otonom. Apple telah merahasiakan penelitian dan pengembangan itu, dan Zhang mendapat akses luas ke basis data internal rahasia.
Zhang menyampaikan ke Apple bahwa ia akan meninggalkan perusahaan untuk kembali ke China karena ibunya sakit. Dia juga mengatakan kepada atasannya, ia bakal bekerja untuk XMotors, startup China yang fokus pada mobil listrik dan teknologi kendaraan tanpa pengemudi.
Ketika Zhang menyerahkan dua iPhone dan laptopnya, tim keamanan teknologi Apple meninjau sejarah perangkatnya dan menemukan aktivitas unduhan yang meningkat secara dramatis, termasuk informasi dari file-file rahasia.