Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
"Kami tidak lagi mengharapkan pemerintah China untuk secara signifikan meningkatkan paket stimulusnya. Sebaliknya, mereka menerima kerugian pertumbuhan yang datang dengan perang dagang,” ujar ekonom Commerzbank Joerg Kraemer.
Baca Juga: Harga produsen China turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun
Mengutip permintaan yang lebih lemah dari pasar negara berkembang dan dari China khususnya, tim peneliti ekonomi bank memangkas perkiraan pertumbuhan 2020 untuk ekonomi Jerman menjadi 0,8% dari 1,3% sebelumnya.
Guna memacu perekonomian, Jerman tengah mempertimbangkan stimulus domestik lainnya. Jerman berencana meningkatkan penerbitan surat utang negara.
Terdapat sinyal bahwa Berlin bersedia melakukan lebih banyak hal dan mengurangi surplus perdagangan dan neraca transaksi berjalannya.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengabaikan kebijakan anggaran berimbang yang sudah lama ada untuk membantu membiayai program perlindungan iklim yang mahal dengan obligasi baru.
Baca Juga: Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong
Sementara itu IMF dan Komisi Eropa telah lama mendesak Jerman untuk berbuat lebih banyak guna meningkatkan permintaan domestik sebagai cara untuk meningkatkan impor, merangsang pertumbuhan di tempat lain dan mengurangi ketidakseimbangan ekonomi global.
Surplus neraca berjalan Jerman selama setengah tahun sendiri turun menjadi € 126,4 miliar dari € 130,6 miliar. Tapi capaian ini masih di atas ambang indikatif Komisi Eropa yang sebesar 6% dari produk domestik bruto.