kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.702   16,00   0,10%
  • IDX 8.149   23,86   0,29%
  • KOMPAS100 1.134   3,46   0,31%
  • LQ45 811   0,88   0,11%
  • ISSI 284   1,88   0,67%
  • IDX30 426   1,34   0,32%
  • IDXHIDIV20 487   -1,88   -0,38%
  • IDX80 124   0,38   0,30%
  • IDXV30 134   0,21   0,16%
  • IDXQ30 134   -0,71   -0,52%

Eropa Mengakui Negara Palestina, tapi AS Tetap Jadi Penentu Utama


Rabu, 24 September 2025 / 12:01 WIB
Eropa Mengakui Negara Palestina, tapi AS Tetap Jadi Penentu Utama
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama konferensi pers, pada hari puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, 27 Juni 2025. Pengakuan Inggris dan Prancis terhadap negara Palestina di PBB menjadi momen bersejarah dalam konflik Israel-Palestina.


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengakuan Inggris dan Prancis terhadap negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi momen bersejarah dalam konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lebih dari satu abad. 

Namun, langkah ini juga dipandang sebagai perjudian diplomatik yang menandai perbedaan tajam antara Eropa dan Amerika Serikat.

Langkah tersebut dilakukan di tengah krisis berkepanjangan di Gaza. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa “hak harus mengalahkan kekuasaan,” sembari menekankan pentingnya menjaga solusi dua negara sebagai jalan menuju masa depan yang adil bagi Israel dan Palestina.

Baca Juga: Netanyahu: Negara Palestina Merdeka Akan Jadi Landasan untuk Hancurkan Israel

Pengakuan ini dikoordinasikan dengan Inggris serta mendapat dukungan Arab Saudi dan Liga Arab.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengingatkan, tanpa solusi dua negara, yang tersisa hanyalah dominasi Israel dan penindasan terhadap rakyat Palestina. 

Ia menegaskan tidak ada alasan yang bisa membenarkan hukuman kolektif, kelaparan, maupun bentuk pembersihan etnis.

Israel merespons keras. Pemerintah Israel menilai pengakuan Eropa sebagai hadiah bagi Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023. 

Sejumlah menteri Israel bahkan mendorong aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, yang akan mematikan kemungkinan lahirnya negara Palestina.

Baca Juga: Prancis Akui Negara Palestina, Macron Akan Umumkan di PBB pada September 2025

Koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang didukung kelompok sayap kanan, konsisten menolak konsep dua negara.

Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump menentang langkah Eropa. Washington tetap mendukung Israel, melarang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas hadir di konferensi PBB di New York, sehingga ia hanya bisa berpidato lewat video. 

Situasi ini memperlihatkan perpecahan terdalam antara AS dan Eropa dalam menangani konflik Timur Tengah.

Eropa berargumen bahwa strategi Israel gagal karena justru memperparah penderitaan warga sipil dan membahayakan sandera yang masih ditahan Hamas. 

Baca Juga: Sejumlah Negara Siap Akui Negara Palestina, Israel dan AS Boikot KTT

Mereka mendorong jalur diplomasi, termasuk seruan agar Hamas melucuti senjata dan menyerahkannya kepada Otoritas Palestina. Macron juga memandang proses ini membuka peluang normalisasi hubungan Israel-Saudi, yang lama diincar Netanyahu dan Trump.

Meski demikian, pengakuan Palestina oleh Eropa dipandang belum cukup membawa dampak nyata. Tanpa dukungan Amerika Serikat, peluang terwujudnya negara Palestina tetap lemah.

“Superpower” masa kini masih berada di Washington, dan sejauh ini Trump menolak pendekatan Eropa.

Baca Juga: Empat Negara Barat Akui Negara Palestina, Israel Murka

Palestina menyambut baik pengakuan Eropa, namun mereka menyadari keputusan itu tidak lagi menentukan sebagaimana di masa lalu. Harapan akan kedaulatan penuh tetap tergantung pada sikap Amerika Serikat.

Selanjutnya: Huawei Pura 70 Ultra​ Didukung Fast Charging 100 Watt, Isi Daya Super Cepat

Menarik Dibaca: Huawei Pura 70 Ultra​ Didukung Fast Charging 100 Watt, Isi Daya Super Cepat




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×