Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina dan Amerika Serikat menggelar latihan maritim bersama untuk kelima kalinya di Laut China Selatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh angkatan bersenjata Manila pada Minggu (19/1/2025), dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat marah China.
Reuters melaporkan, militer Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menggelar kegiatan kerja sama maritim dengan AS pada Jumat dan Sabtu.
Dengan demikian, latihan tersebut merupakan yang pertama untuk tahun ini dan kelima secara keseluruhan sejak meluncurkan kegiatan bersama pada 2023.
Keterlibatan keamanan antara kedua sekutu telah meningkat pesat di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, yang telah beralih lebih dekat ke Washington, sehingga memungkinkan perluasan pangkalan militer yang dapat diakses pasukan Amerika, termasuk fasilitas yang menghadap Taiwan.
Baca Juga: Donald Trump Kembali ke Gedung Putih, Siap-siap Kebijakan Kontroversial Guncang Dunia
Kegiatan maritim bersama tersebut melibatkan Kelompok Serang Kapal Induk Carl Vinson milik Amerika Serikat, dua kapal perusak berpeluru kendali, dua helikopter, dan dua pesawat F-18 Hornet.
Pihak Filipina mengerahkan fregat Antonio Luna, kapal patroli Andres Bonifacio, dua jet tempur FA-50, dan aset pencarian dan penyelamatan angkatan udara.
"Kegiatan tersebut memperkuat kerja sama maritim bilateral dan interoperabilitas," kata angkatan bersenjata Filipina.
Tonton: Donald Trump Akan Kunjungi China di 100 Hari Pertama Menjabat Presiden AS
Kegiatan bersama merekare terjadi pada saat Filipina menegur China atas keberadaan kapal penjaga pantai China di dalam zona maritimnya, termasuk kapal sepanjang 165 m (541 kaki) yang digambarkannya sebagai "monster" untuk ukurannya.