kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Filipina Kecam Penghalang Terapung yang Dipasang Tiongkok di Laut Cina Selatan


Minggu, 24 September 2023 / 14:11 WIB
Filipina Kecam Penghalang Terapung yang Dipasang Tiongkok di Laut Cina Selatan
Kapal Penjaga Pantai Tiongkok terlihat dari kapal nelayan Filipina di Scarborough Shoal yang disengketakan 6 April 2017. REUTERS/Erik De Castro


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MANILA. Filipina menuduh penjaga pantai China memasang "penghalang terapung" di area yang dipersengketakan di Laut Cina Selatan pada hari Minggu (24/9). Filipina mengatakan hal tersebut mencegah warga Filipina untuk masuk dan memancing di daerah tersebut.

Penjaga pantai Manila dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Akuatik secara keras mengutuk pemasangan penghalang oleh Tiongkok di bagian dari Karang Scarborough, kata Komodor Jay Tarriela, juru bicara penjaga pantai, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Penghalang yang menghalangi nelayan dari karang tersebut merampas mereka dari aktivitas memancing dan mata pencaharian," kata dia.

Baca Juga: Pesawat Angkatan Laut AS Terbang Melalui Selat Taiwan, Ini yang Dilakukan China

"(Penjaga Pantai Filipina) akan terus bekerja sama dengan semua instansi pemerintah yang terkait untuk mengatasi tantangan ini, mempertahankan hak-hak maritim kita dan melindungi wilayah maritim kita," ujar Tarriela.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tiongkok mengklaim 90% dari Laut Cina Selatan, tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif dari Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina. Beijing merebut Karang Scarborough pada 2012 dan memaksa nelayan dari Filipina untuk bepergian lebih jauh untuk tangkapan yang lebih kecil.

Baca Juga: Xi jinping: Jangan takut mati!

Beijing memperbolehkan nelayan Filipina kembali ke karang yang tidak berpenghuni ketika hubungan bilateral meningkat pesat di bawah mantan Presiden Rodrigo Duterte. Namun, ketegangan meningkat kembali sejak penerusnya, Ferdinand Marcos Jr, menjabat tahun lalu.

Personel penjaga pantai Filipina dan biro perikanan menemukan penghalang terapung, yang diperkirakan memiliki panjang 300 m (1.000 kaki), saat patroli rutin pada Jumat dekat karang, yang dikenal secara lokal sebagai Bajo de Masinloc, kata Tarriela.

Tiga kapal karet berlambung keras dari penjaga pantai Tiongkok dan satu kapal milisi maritim Tiongkok memasang penghalang ketika kapal Filipina tiba, kata dia.

Baca Juga: Kapal Perang China Menggelar Latihan Tembak di Perairan Utara Taiwan

Nelayan Filipina mengatakan Tiongkok biasanya memasang penghalang seperti itu ketika mereka memantau sejumlah besar nelayan di daerah tersebut, kata Tarriela.

Kapal Tiongkok mengeluarkan 15 tantangan radio dan menuduh kapal dan nelayan Filipina melanggar hukum internasional dan hukum Tiongkok, sebelum pergi "setelah menyadari keberadaan personel media di atas kapal (Filipina)", kata dia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×