Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - YEREVAN. Genting. Perang antara Azerbaijan dan Armenia berpotensi pecah kembali, menyusul situasi yang memanas di Republik Nagorno-Karabakh yang tidak diakui Azerbaijan.
Pemerintah Armenia memberlakukan darurat militer, setelah eskalasi di Nagorno-Karabakh, dan mengumumkan mobilisasi umum, tulis Perdana Menteri Nikol Pashinyan di halaman Facebook-nya pada Minggu (27/8).
"Rekan-rekan yang terhormat, sekarang, dengan keputusan pemerintah, darurat militer dan mobilisasi umum berlaku di Armenia. Saya mendorong semua personel untuk datang ke kantor perekrutan," katanya seperti dikutip kantor berita TASS.
Sebelumnya, Presiden Republik Nagorno-Karabakh yang tidak diakui Arayik Harutyunyan mengumumkan darurat militer karena eskalasi situasi di jalur kontak dengan Azerbaijan.
Baca Juga: Kenapa Armenia dan Azerbaijan sering berperang sejak 1991? ini 4 hal penyebabnya
"Kami mulai memobilisasi semua warga negara yang berusia di atas 18 tahun. Darurat militer diberlakukan di negara ini," ujar Harutyunyan seperti dilansir TASS.
Pada Minggu (27/9) pagi, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, Armenia mulai menembaki secara intensif posisi tentara dan permukiman Azerbaijan, dengan korban tewas dan luka-luka di antara penduduk sipil.
Sejurus kemudian, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan, angkatan bersenjata Azerbaijan melancarkan serangan ke arah Nagorno-Karabakh.
Rusia desak kedua belah pihak hentikan tembakan
Konflik antara Azerbaijan dan Armenia pecah pada Februari 1988, ketika Daerah Otonomi Nagorno-Karabakh mengumumkan pemisahannya dari Republik Soviet Sosialis Azerbaijan.
Baca Juga: Pasukan perbatasan Azerbaijan-Armenia baku tembak, seorang mayor jenderal tewas