Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pada Selasa (1/9/2020), India mengatakan China telah melakukan tiga upaya baru untuk mengubah status quo di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, New Delhi dengan tegas menolak tudingan Beijing yang menyalahkan India atas meningkatnya ketegangan antaa kedua belah pihak selama akhir pekan.
Melansir Livemint.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, China terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.
Terkait hal itu, tentara India menanggapi tindakan provokatif ini dengan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC (Garis Kontrol Aktual) untuk melindungi kepentingan Indi dan mempertahankan integritas teritorial.
Baca Juga: China ke AS: Setop berhubungan ilegal dengan Taiwan!
“Lebih lanjut, kemarin (Senin) tanggal 31 Agustus, meski komandan darat kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk meredakan situasi, pasukan China kembali melakukan aksi provokatif. Karena tindakan defensif yang tepat waktu, pihak India mampu mencegah upaya ini untuk mengubah status quo secara sepihak," katanya.
Srivastava mengatakan, India telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tindakan provokatif dan agresif baru-baru ini dengan Beijing melalui saluran diplomatik dan militer. "Kami telah mendesak mereka untuk mendisiplinkan dan mengendalikan pasukan garis depan mereka agar tidak melakukan tindakan provokatif seperti itu," tegasnya sepeti yang dikutip Livemint.com.
Baca Juga: Ekonomi Jepang dan India terus melambat, perusahaan tekan biaya operasional
Menurut Srivastava, tindakan China yang sudah dilakukan sejak Mei lalu di sepanjang LAC jelas telah melanggar perjanjian dan protokol bilateral antara kedua negara untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di perbatasan.
"Tindakan tersebut juga mengabaikan kesepahaman yang dicapai antara kedua Menteri Luar Negeri serta Perwakilan Khusus," katanya mengacu pada dua percakapan telepon yang dilakukan pada Juni dan Juli lalu.
Sebelumnya, Reuters memberitakan, pasukan India menggagalkan upaya pasukan China untuk menduduki bukit di perbatasan yang disengketakan di wilayah raksasa Asia di Himalaya barat. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat India di New Delhi pada hari Senin (31/8/2020), menyusul gejolak terbaru antara dua negara tetangga bersenjata nuklir.
Namun, Kementerian Luar Negeri China membantah tuduhan India tersebut.
Baca Juga: Kembali memanas di perbatasan, militer India dan China kembali berhadap-hadapan
"Pasukan China selalu dengan ketat mematuhi Garis Kontrol Aktual, dan tidak pernah melewati garis," kata juru bicara Zhao Lijian mengatakan pada jumpa pers seperti yang dilansir Reuters.
Kedua belah pihak sedang berkomunikasi mengenai situasi di lapangan, kata Zhao. Dan Angkatan Darat India mengatakan para pejabat militer bertemu di perbatasan.
Baca Juga: Makin panas, China tuntut India tarik pasukannya dari perbatasan
Dalam beberapa bulan terakhir, India menuduh pasukan China secara diam-diam melintasi perbatasan dan membangun struktur pertahanan. Beijing telah menanggapi dengan klaim balasan, menuduh penjaga perbatasan India melakukan tindakan provokatif.
Reuters memberitakan, kedua belah pihak telah mengamati protokol untuk menahan diri dari menggunakan senjata api di perbatasan yang disengketakan, dan selama bentrokan mematikan di bulan Juni, tentara bertempur dengan batu, pentungan, dan tangan kosong.
Meskipun beberapa putaran pembicaraan setelah bentrokan di Lembah Galwan, pasukan tetap berhadapan di titik-titik lain di sepanjang perbatasan, termasuk tepi danau Pangong Tso yang diklaim oleh kedua negara secara penuh.
Baca Juga: Memanas lagi, India: Pasukan China lakukan gerakan militer di perbatasan
India dan China berperang pada tahun 1962 atas klaim teritorial mereka yang bersaing, dan tidak dapat menyetujui perbatasan permanen di sepanjang perbatasan mereka yang hampir mencapai 3.500 km (2.000 mil).
Insiden terbaru kemungkinan akan memicu kecemasan di New Delhi bahwa China sedang mencari tahu tentang masalah perbatasan, kata para ahli.
“India telah mencoba untuk meremehkan gangguan sejak Mei dengan harapan pembicaraan akan menghasilkan resolusi. Tapi ini hanya akan semakin mendorong China," kata Brahma Chellaney, pakar hubungan India-China, kepada Reuters.