kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.683   19,00   0,11%
  • IDX 8.676   35,52   0,41%
  • KOMPAS100 1.193   2,78   0,23%
  • LQ45 855   1,36   0,16%
  • ISSI 310   1,00   0,32%
  • IDX30 441   1,12   0,26%
  • IDXHIDIV20 515   2,07   0,40%
  • IDX80 133   0,23   0,17%
  • IDXV30 141   0,69   0,49%
  • IDXQ30 141   0,44   0,32%

Harga Beras Thailand Meroket Akibat Banjir, India-Vietnam Turun


Jumat, 05 Desember 2025 / 09:01 WIB
Harga Beras Thailand Meroket Akibat Banjir, India-Vietnam Turun
ILUSTRASI. Harga beras Thailand naik ke level tertinggi dalam empat bulan pada pekan ini akibat kekhawatiran pasokan menyusul banjir di wilayah Selatan.. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/foc.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga beras Thailand naik ke level tertinggi dalam empat bulan pada pekan ini akibat kekhawatiran pasokan menyusul banjir di wilayah Selatan.

Sementara harga beras India dan Vietnam justru melemah mendekati posisi terendah satu bulan.

Melansir Reuters Jumat (5/12/2025), beras Thailand jenis 5% broken ditawarkan pada harga US$375 per ton, naik dari US$370 pada pekan sebelumnya, menurut seorang pedagang berbasis di Bangkok.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menuju Kenaikan Mingguan 2% pada Jumat (5/12), Ini Pemicunya

Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 24 Juli. “Kenaikan harga hanya berlaku untuk beras Thailand dari wilayah selatan karena adanya banjir,” ujarnya.

Permintaan disebut sangat sepi, sementara dari sisi pasokan, sebagian petani menghentikan penanaman karena rendahnya tingkat keuntungan, tambah pedagang itu.

Dari India, harga beras 5% broken parboiled tercatat US$347–US$354 per ton, turun dari US$348–US$356 pada pekan lalu dan mendekati level terendah satu bulan. Adapun beras 5% broken white berada pada kisaran US$340–US$345 per ton.

Permintaan terhadap beras India sedikit meningkat seiring penurunan harga yang mengikuti pelemahan rupee ke level terendah sepanjang sejarah.

“Pelemahan rupee membantu eksportir menurunkan harga dan menjadi lebih kompetitif,” kata B.V. Krishna Rao, Presiden Asosiasi Eksportir Beras India.

Mata uang tersebut jatuh ke rekor terendah terhadap dolar pada Kamis, meningkatkan margin eksportir dari penjualan luar negeri.

Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di US$4.203 Jumat (5/12) Pagi, Pasar Menanti Data PCE

Sementara itu, harga penawaran beras Vietnam jenis 5% broken berada di US$365–US$370 per ton pada Kamis, naik dari US$359–US$363 sepekan sebelumnya, atau tertinggi sejak awal November.

“Kami mendengar Filipina akan melanjutkan impor beras mulai Januari,” kata seorang pedagang di Ho Chi Minh City.

“Kami diberi tahu bahwa Filipina akan mengimpor 300.000–400.000 ton pada bulan tersebut.”

Ketua Asosiasi Pangan Vietnam (VFA) menyampaikan bahwa ekspor beras Vietnam tahun ini diperkirakan turun 11,5% menjadi sekitar 8 juta ton, akibat penurunan tajam pengiriman ke Filipina.

Pengiriman ke Filipina merosot 18,5% dalam 10 bulan pertama menjadi 2,96 juta ton, menurut data bea cukai.

Baca Juga: Nvidia versi China Moore Threads Siap Debut di Bursa Shanghai Usai IPO US$1,1 Miliar

Di Bangladesh, harga beras domestik tetap tinggi meski stok melimpah dan panen baik, dengan beras kualitas premium dijual pada 80–85 taka per kg.

Negara itu mengimpor 1,437 juta ton pada 2024–2025 dan tambahan 500.000 ton antara Juli–November, namun harga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Selanjutnya: WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Jumat 5 Desember 2025: Strategi Cerdas


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×