Sumber: Decrypt,Yahoo Finance | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga Bitcoin dalam sebulan terakhir turut menyeret turun kekayaan pendiri pseudonimnya, Satoshi Nakamoto, berdasarkan data kepemilikan yang diyakini terkait dengan sang pencipta.
Lebih dari sebulan yang lalu, total kepemilikan Bitcoin milik Satoshi bernilai sekitar US$137 miliar, menurut data Arkham Intelligence, mengacu pada dompet-dompet yang dianggap terhubung dengan identitas misterius tersebut.
Nilai tersebut sempat menempatkan Satoshi, sebagai orang terkaya ke-11 di dunia, melampaui tokoh besar seperti Bill Gates, berdasarkan perbandingan dengan daftar miliarder Forbes (Forbes sendiri tidak melacak kekayaan Satoshi).
Baca Juga: Penambangan Bitcoin Diam-Diam Bangkit Lagi di China Meski Masih Dilarang
Namun, dengan harga BTC turun lebih dari 30%, dari rekor tertinggi US$126.080 pada awal Oktober menjadi di bawah US$87.281, kekayaan Satoshi merosot menjadi US$95,8 miliar. Angka tersebut setara dengan posisi orang terkaya ke-20, berada di bawah kekayaan Gates yang tercatat US$104,4 miliar.
Siapa Satoshi Nakamoto?
Satoshi Nakamoto adalah nama samaran yang digunakan pencipta Bitcoin ketika merilis white paper pada 2008 dan ketika berdiskusi di forum serta melalui email. Meski berbagai upaya dilakukan untuk mengungkap identitasnya—termasuk dokumenter HBO yang ramai dibahas tahun lalu—tidak ada yang benar-benar diterima publik sebagai jawaban pasti.
Para ahli kripto memperkirakan jumlah kepemilikan Bitcoin Satoshi berdasarkan Patoshi Pattern, yaitu pola unik dari aktivitas mining pada blok-blok awal jaringan Bitcoin. Hasil analisis menunjukkan bahwa Satoshi memiliki sekitar 1,1 juta BTC, mendekati data 1,096 juta BTC yang dilacak oleh Arkham Intelligence.
Meski begitu, kekayaan Satoshi yang sebenarnya mungkin berbeda jauh karena tidak ada informasi mengenai aset non-Bitcoin atau kepemilikan lain di luar blockchain. Forbes juga menghitung kekayaan miliarder berdasarkan kepemilikan publik dan estimasi aset privat, sehingga akurasinya bisa bervariasi.
Ancaman Quantum Computing dan Spekulasi Satoshi Muncul ke Publik
Terlepas dari ketidakpastian soal identitas dan jumlah kekayaan sebenarnya, nilai US$95,8 miliar tetap merupakan bagian signifikan dari harta Satoshi.
Tak sedikit pihak yang berspekulasi bahwa sang pencipta Bitcoin bisa saja muncul ke publik saat teknologi komputasi kuantum berkembang dan dianggap berpotensi mengancam keamanan Bitcoin, situasi yang kerap disebut sebagai Q-Day.
Baca Juga: Gerakan Boikot JP Morgan Menguat Setelah Strategy Terancam Keluar dari Index MSCI
Beberapa proposal telah diajukan, termasuk pembekuan kepemilikan Satoshi untuk mencegah risiko peretasaan quantum, hingga usulan hard fork untuk membuat Bitcoin tahan terhadap serangan komputasi kuantum.
Menurut Joseph Chalom, Co-CEO SharpLink Gaming—perusahaan treasury Ethereum—tantangan ini bisa menjadi momen ketika Satoshi akhirnya menampakkan diri.
“Saya punya pemikiran liar bahwa lima sampai sepuluh tahun dari sekarang, ketika jaringan Bitcoin perlu diproteksi dari ancaman kuantum, akan ada keputusan penting tentang standar dan enkripsi,” ujar Chalom pada September.
“Akan ada keputusan apakah jaringan perlu di-hard fork, atau bagaimana menangani dompet-dompet yang sudah lama tidak aktif,” tambahnya.













