Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah tipis dari posisi tertinggi lebih dari tiga pekan pada Kamis (13/11/2025), seiring penguatan dolar AS.
Investor kini menantikan dimulainya kembali rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk menilai arah kebijakan suku bunga The Fed.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$4.194,63 per ons troi pada pukul 02.03 GMT, setelah sehari sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 21 Oktober.
Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melemah 0,3% ke US$4.199,30 per ons troi.
Baca Juga: Yen Tertekan Kamis (13/11), Bursa Global Menguat Seiring Berakhirnya Shutdown AS
Indeks dolar memperpanjang penguatannya terhadap sejumlah mata uang utama, sehingga membuat emas menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lain.
Pada Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengambil langkah prosedural untuk mengakhiri penutupan pemerintahan (shutdown) terpanjang dalam sejarah negara itu.
Penutupan yang dimulai sejak 1 Oktober tersebut telah menghentikan publikasi berbagai data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan dan inflasi.
Para ekonom mengatakan lembaga statistik di bawah Departemen Tenaga Kerja AS perlu memprioritaskan penyusunan laporan ketenagakerjaan dan inflasi bulan November agar The Fed memiliki data terkini menjelang rapat kebijakan Desember.
Bulan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, namun Ketua Jerome Powell menyatakan masih berhati-hati terhadap kemungkinan pemangkasan lanjutan tahun ini karena minimnya data ekonomi terbaru.
Baca Juga: Dilema The Fed: Jaga Pasar Kerja atau Tekan Inflasi?
Menurut jajak pendapat Reuters, sekitar 80% ekonom memperkirakan The Fed akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan untuk menopang pasar tenaga kerja yang mulai melemah, sedikit meningkat dibandingkan survei bulan sebelumnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi.
Sepanjang tahun berjalan, harga emas telah melonjak 60% dan mencetak rekor tertinggi US$4.381,21 per ons troi pada 20 Oktober, didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, konflik dagang, serta harapan terhadap pelonggaran kebijakan moneter The Fed.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, dana ETF emas terbesar di dunia, naik 0,03% menjadi 1.046,64 metrik ton pada Rabu dari 1.046,36 ton pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Amerika Serikat (AS) Beli 900.000 Barel Minyak Mentah untuk Cadangan Strategis
Sementara itu, harga perak spot stabil di US$53,37 per ons troi, platinum naik 0,1% menjadi US$1.616,24, dan palladium turun 0,6% ke US$1.465,21.













