kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Menguat 1%, Pemadaman Libya Tambah Kekhawatiran Penurunan Pasokan


Selasa, 19 April 2022 / 06:10 WIB
Harga Minyak Menguat 1%, Pemadaman Libya Tambah Kekhawatiran Penurunan Pasokan
ILUSTRASI. Harga minyak kembali panas


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah sukses naik lebih dari 1% pada perdagangan awal pekan ini. Hal ini terjadi karena pemadaman di Libya memperdalam kekhawatiran atas ketatnya pasokan global di tengah krisis Ukraina.

Menambah tekanan pasokan dari sanksi terhadap Rusia, National Oil Corp Libya pada hari Senin mengatakan "gelombang penutupan yang menyakitkan" telah mulai menghantam fasilitasnya dan menyatakan force majeure di ladang minyak Al-Sharara dan situs lainnya.

Senin (18/4), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2022 ditutup naik US$ 1,46 atau 1,3% menjadi US$ 113,16 per barel. Bahkan, Brent sempat melonjak ke US$ 114,84 per barel, tertinggi sejak 28 Maret di awal sesi tersebut.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2022 menguat US$ 1,26 atau 1,2% dan ditutup di US$ 108,21 per barel. Di awal sesi, WTI mencapai US$ 109,81 per barel, juga tertinggi sejak 28 Maret.

"Dengan pasokan global yang sekarang sangat ketat, bahkan gangguan yang paling kecil pun kemungkinan akan berdampak besar pada harga," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.

Baca Juga: Force Majeure Ladang Minyak Libya Menambah Kekhawatiran Pasokan, Harga Minyak Naik

Penurunan pasokan yang lebih dalam terus membayangi harga minyak. Produksi Rusia turun 7,5% pada paruh pertama April dari Maret, Interfax melaporkan pada hari Jumat (15/4). Sedangkan pemerintah Uni Eropa mengatakan pekan lalu bahwa eksekutif blok tersebut sedang menyusun proposal untuk melarang minyak mentah Rusia.

Komentar itu muncul sebelum eskalasi dalam perang Ukraina. Pihak berwenang Ukraina mengatakan rudal menghantam Lviv pada Senin pagi dan ledakan mengguncang kota-kota lain ketika pasukan Rusia terus melakukan pemboman setelah mengklaim hampir menguasai penuh pelabuhan Mariupol.

Dalam sinyal bearish untuk harga, ekonomi China melambat pada bulan Maret, menghilangkan angka pertumbuhan kuartal pertama dan memperburuk prospek yang sudah melemah oleh pembatasan Covid-19.

Data pada hari Senin juga menunjukkan, penyulingan minyak China turun 2% pada bulan Maret dari tahun sebelumnya, dengan throughput turun ke level terendah sejak Oktober karena lonjakan harga minyak mentah menekan margin dan penguncian yang ketat mengurangi permintaan.

Minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 di bulan Maret, dengan Brent sempat menyentuh US$ 134 per barel.

"Masih ada beberapa kebingungan tentang apakah mereka membuka kembali ekonomi mereka, jadi kami mendapatkan sinyal beragam dari China dan itu telah menghadirkan banyak volatilitas pagi ini," kata analis Price Futures Group Phil Flynn.




TERBARU

[X]
×