kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.690   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.428   33,84   0,40%
  • KOMPAS100 1.169   0,72   0,06%
  • LQ45 852   -1,03   -0,12%
  • ISSI 291   0,28   0,10%
  • IDX30 446   1,80   0,41%
  • IDXHIDIV20 514   1,20   0,23%
  • IDX80 131   -0,07   -0,05%
  • IDXV30 138   -0,01   -0,01%
  • IDXQ30 142   0,45   0,32%

Harga Minyak Mentah Naik Senin (10/11) Pagi: Brent ke US$64,10 dan WTI ke US$60,25


Senin, 10 November 2025 / 09:05 WIB
Harga Minyak Mentah Naik Senin (10/11) Pagi: Brent ke US$64,10 dan WTI ke US$60,25
ILUSTRASI. A pump jack operates near a crude oil reserve in the Permian Basin oil field near Midland, Texas, U.S. February 18, 2025. REUTERS/Eli Hartman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak menguat pada perdagangan Senin (10/11/2025), terdorong optimisme bahwa shutdown pemerintah AS akan segera berakhir, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan di konsumen minyak terbesar dunia, meski kekhawatiran terkait pasokan global tetap ada.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent naik 47 sen atau 0,74% menjadi US$64,10 per barel pada pukul 01:23 GMT.

Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat 50 sen atau 0,84% menjadi US$60,25 per barel.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 0,7% Senin (10/11) Pagi, Dipicu Ekspektasi Suku Bunga The Fed

Shutdown pemerintah AS yang kini memasuki hari ke-40 diperkirakan akan segera berakhir setelah Senat AS bergerak menuju pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintah federal pada Minggu lalu.

“Pembukaan segera ini menjadi dorongan positif, mengembalikan gaji 800.000 pegawai federal dan memulai kembali program vital yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen, aktivitas, dan belanja,” kata Tony Sycamore, analis pasar IG.

Ia menambahkan, “Hal ini juga diharapkan dapat memperbaiki sentimen risiko di pasar dan mendorong harga WTI kembali ke sekitar $62 per barel.”

Pasokan Global Masih Jadi Perhatian

Minggu lalu, Brent dan WTI turun sekitar 2% dan mencatat penurunan mingguan kedua, karena kekhawatiran pasokan berlebih.

OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi sedikit pada Desember, namun menunda kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama 2026, mengantisipasi kelebihan pasokan.

Baca Juga: Dolar AS Stabil Senin (10/11) Pagi, Harapan Berakhirnya Shutdown Redam Kekhawatiran

Persediaan minyak di AS juga meningkat, sementara volume minyak di kapal di perairan Asia dua kali lipat dalam beberapa minggu terakhir, menyusul sanksi Barat yang membatasi impor ke China dan India, serta keterbatasan kuota impor dari pengolah independen China.

Pengolah minyak India kini beralih ke Timur Tengah dan Amerika untuk menggantikan pasokan Rusia yang terkena sanksi.

Produsen minyak Rusia, Lukoil, menghadapi gangguan operasional menjelang batas waktu 21 November bagi perusahaan untuk menghentikan bisnis dengan perusahaan minyak Rusia, setelah rencana penjualan operasinya ke pedagang Swiss Gunvor gagal.

Baca Juga: Senat AS Hampir Capai Kesepakatan untuk Akhiri Shutdown

Selain itu, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memberikan pembebasan satu tahun bagi Hongaria dari sanksi impor minyak Rusia menambah kekhawatiran tentang pasokan global yang berlebih, kata Sycamore.

Selanjutnya: CEO IBM Arvind Krishna: Dari India Pimpin Raksasa Teknologi Dunia

Menarik Dibaca: Terus Menanjak, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Senin 10 November 2025




TERBARU

[X]
×